Chapter 16 🍀

196 17 0
                                    

Maksmana menatap tajam perempuan itu. Dia menyiapkan pedang nya dan memposisikan diri didepan Tina.

"Tina, ayo sini kita main. Hihihi"

------------------------------

SRINGG

Maksmana menyerang perempuan itu dengan pedangnya. Maksmana bergerak dan mengayunkan pedangnya dengan sangat cepat.

Tapi sayangnya, semua serangan Maksmana dihindari oleh perempuan itu.

"Aku tak akan membiarkanmu mengambil tiba lagi dariku" ucap Maksmana.

"Cih. Dasar penggangu"

Perempuan itu melompat mundur menjauhi Maksmana.

Srak

"MAERO MAGMAA!!"

(Art by Patrick Chandter on Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Art by Patrick Chandter on Pinterest)


"A-apakah"

Makhluk merah besar, badannya terbuat dari batu yang panas, sangat panas muncul dari tanah.

"Maero... Bawa Tina kesayanganku kemari"

"Baik nyonya" kata Maero, makhuk besar itu.

Maero mendekati Tina yang bersembunyi di belakang Maksmana.

"Tina.. Bawa Kaizo pergi dari sini" kata Maksmana

"Terus kakak gimana?!"

"Biar aku urus nenek lampir itu. Disini berbahaya, kau dan Kaizo harus pergi dari sini. Kaizo belum menemukan kekuatannya dan kau tidak mau lagi memakai kekuatan itu kan" jelas Maksmana.

"Ck! Tapi ingat jangan sampai mati!"

Dengan terpaksa Tina meninggalkan Maksmana melawan Maero dan nyonya-nya itu.

"Kaizo! Ayo!" Tina menggandeng tangan Kaizo. Membawanya pergi dari situ sesuai permintaan Maksmana.

"Tapi Maksmana-"

"Tenang aja, dia gak bakal mati" potong Tina.

----

"Ck! Maero cepat kejar Tina!" perintah perempuan itu.

"Lewati dulu aku-"

"Kami!"

Leon, Kei, dan Rudy maju dengan mengaktifkan kekuatannya masing-masing. Leon dengan kartu-kartunya, Kei dengan tangan raksasanya...

My Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang