03

1.4K 156 3
                                    

"Hufft, nyaris saja.. Dimana aku sekarang." Wei wuxian mendarat dengan mulus diatas tanah. Ia menarik keatas bagian panjang pakaian yang kini ia pakai.

"Astaga, aku sampai lupa aku bukan lagi laki laki sekarang. Aku harus segera terbiasa dengan tubuh ini. Tapi, jika di lihat lihat tubuh Shen Yuan bagus dan cukup berisi." Wei wuxian terus berjalan.

"Wanita secantik dia hampir di lecehkan oleh Jin Guangshan. Syukurlah hampir belum tersentuh." terlalu sibuk berjalan tanpa melihat jalan dengan baik, Wei wuxian tak sengaja menginjak jaring jebakan roh.

'SRAK!'

"HWAAA! Ahk! Sakit.. Oh astaga siapa yang memasang jebakan roh di gunung ini hah! Astaga pedang ku jatuh. Sial!" Wei wuxian menghelang nafas. Ia sengaja diam untuk beberapa saat di dalam jaring itu untuk melihat siapa pemilik dari jaring itu.

"Aku menangkap sesuatu? Paman pasti akan senang." Wei Wuxian mengerutkan alis nya

'Suara anak anak?"

"Hee! Siapa kau! Mengapa kau yang terjebak di sana! Paman memasang begitu banyak Jaring arwah mengapa tidak ada satu pun yang berhasil menangkap mayat. Sekarang malah menangkap seorang wanita?!"

seorang anak remaja berpakaian khas sekte Jin memekik kesal melihat Wei wuxian tergantung di jaring jebakan rohnya.

"Tuan muda, kau yang memasang jebakan jaring ini? Apa kau tidak tau, gunung ini sangat dekat dengan pemukiman. Orang orang sering lalu lalang melewatinya." Wei wuxian bersedekap. Melihat lebih seksama remaja di bawah sana.

'Dari sekte Jin, masih remaja. Berarti.. Dia.. Jin ling?!'

"Tsk. Itu bukan urusan ku, aku memasangnya untuk menangkap mayat bukan manusia." Wei wuxian menggelang nafas.

'Sikap sombong ayahnya menurun padanya.'

"Tuan muda, itu jelas urusan mu. Berburu dengan cara seperti itu sungguh tidak adil untuk yang lain." Wei wuxian mengeluarkan tangan nya. Pedang serulingnya langsung terbang kearahnya dan dalam sekali ayunan pedang. Jaring jaring itu telah rusak.

"Kurasa kau teralu di manjakan oleh paman dan orang tua mu sehingga kau jadi seenaknya." Wei wuxian menyarungkan pedangnya. Lalu melangkah mendekat kearah Jin Ling.

"Kau.. Kau.. Nona Shen! Kau mengapa ada di sini?!" Wei wuxian terseyum saat melihat wajah terkejut Jin Ling

"Mengapa kau sangat terkejut?" Jin Ling membuang muka

"Tentu saja, ku pikir keluarga Shen sudah memasung mu karna kau belajar aliran iblis." Jin Ling

"Tuan muda, apa kau fikir orang dengan kemampuan iblis bisa di kalahkan dengan mudah?" senyuman janggal Wei wuxian membuat Jin Ling merasa takut. Ia melangkah mundur saat Wei wuxian melangkah mendekat.

"Kau! Mau apa?! Jangan mendekat." Wei wuxian menyeringai semakin lebar.

"Kenapa? Kau akan melakukan apa?" Jin Ling panik

"Aku! Aku akan memanggil paman ku!" Jeritnya

"Paman mu? Siapa paman mu?" Wei wuxian semakin gencar menggodanya.

"Aku paman nya." Seorang laki laki dewasa muncul dari sela sela pohon. Wei wuxian hanya menatapnya datar.

"Lama tidak bertemu, Ketua sekte Jiang." Jiang Cheng menatap garang kearah Wei wuxian yang kini berada di dalam tubuh Shen Yuan.

'Gadis ini, ia keluar dengan pakaian seterbuka itu? Apa kah dia menang seperti yang di rumorkan.' Batin Jiang Cheng

"Sedang mengangumi tubuh ku ketua sekte Jiang?" Wei wuxian menyeringai

"Shen Yuan! kau sungguh tak tau malu." Pengawal Jiang Cheng.

"Siapa yang mengizin kan mu bicara, pelayan." Pengawal itu bergidik ngeri mendengar bada suara Wei wuxian yang begitu pelan namun mengintimidasi.

"Mengangumi mu? Humph! Jangan bercanda Nona Shen, ku pikir kau bodoh malam malam seperti ini keluar dengan pakaian terbuka seperti itu. Atau.. Kau sedang menggoda seseorang." Wei wuxian sengaja lebih memperlihat kaki jenjang nya.

Belahan pakaian yang wei wuxian kenakan memang sampai di atas lutut. Mengekspose sebagia dari paha mulus dan ramping milik Shen Yuan.

Potongan pakaian di bagian dadanya pun cukup rendah, sampai memperlihat lekukan payudara milik Shen Yuan. Tidak ada kain yang menutupi lengan ramping miliknya.

Sama seperti kain di pahanya, potongan kain di lengan nya pun begitu memperlihat lengan nya yang indah.
Potong kain itu akan berkibar di setiap pergerakan nya.

"Sepertinya anda begitu memahami saya ketua sekte Jiang. Apa anda diam diam memperhatikan saya?" perempatan siku siku muncul di pelipis Jiang cheng.

"Nona Shen, akhirnya ketemu." Wei wuxian melihat heran kearah dua junior Lan yang berlari kearahnya.

"Kalian yang tadi, ada apa?" Lan Sizhui dan Lan JingYi mengatur nafas mereka kemudian berdiri tegak.

"Kami mengejar anda, akan berbahaya jika anda pergi sendiri mengejar mayat ganas itu." Wei wuxian tersenyum

"Kau sangat pengertian, tapi bagaimana kalian membantu jika kalian tak bisa menghadapi nya." Lan Sizhui tersenyum kikuk

"Setidaknya kami membantu! Lagi pula yang terjadi di keluarga Shen secara tidak langsung adalah kesalahan kami." JingYi berseru kesal.

"Tidak itu bukan salah kalian kok, itu terjadi karna kebodohan Shen Lu sendiri." Wei wuxian mengibas ibas kan tangan nya

"Apa yang terjadi di keluarga Shen?" Jiang Cheng akhirnya berbicara setelah cukup lama di abaikan.

"Nona Shen Lu tewas di terkam oleh mayat ganas. Daging dan darahnya tersedot habis keluar." Lan WangJi muncul dari belakang kedua Junior Lan.

"Mayat jenis apa itu?! Mengapa semengerikan itu." Jin Ling bergidik ngeri.

"Itu adalah jenis mayat yang di bangkitkan menggunakan jiwa manusia hidup. Dan dia beranggapan jika ia menyerap energi manuisa hidup maka ia akan hidup kembali. Tapi, itu tidak mungkin." Semua orang mendengarkan Penjelasan Wei wuxian dengan cermat

"Jadi, walau dia membunuh banyak orang. Dia tidak akan hidup." Wei wuxian menggeleng.

"Manusia bodoh mana yang bermain dengan mayat seperti itu." Geram Jiang Cheng.

"Yang pasti, seseorang di balik ini dia memiliki kemampuan dan pengetahuan. Sengaja menggunakan nama Wei wuxian sebagai kambing hitam. Agar, ia tak bersalah atas segala yang terjadi." Wei wuxian.

"Seseorang seperti itu.. Tidak bisa di maafkan." Lan Sizhui.

"Hee.. Kau siapa nama mu? Mengapa kau terlihat sangat marah?" Sizhui melihat kearah Wei wuxian.

"Nama saya, Lan Sizhui. Saya hanya berfikir seseorang yang berkultivasi iblis. Bukan lah penjahat, saya memang tidak tau alasan mengapa Senior Wei sampai menggunakan kultivasi iblis. Selain untuk membasmi Clan Wen yang saat itu sudah sangat mengancam keselamatan sekte sekte yang lain. Di balik itu, saya tidak tau apa pun tentang dia. Saya tidak meragukan sejarah yang di tulis oleh para senior terdahulu tapi, perjuangan dan kerja keras nya selama memerangi sekte Wen, untuk mendapatkan kembali wilayah Sekte Jiang. Bukan kah itu patut di hargai?" Jiang Cheng dan Lan Wangi terdiam. Mereka tidak bisa menanggapi apa apa. Begitu pula dengan Wei Wuxian.

Ia menunduk dalam. Kedua tangan nya mengepal kuat.

"Walau sekeras itu ia berjuang. Bagi semua orang dia hanyalah penjahat yang pantas untuk mati." Ucapnya dengan suara pelan.

Tbc !!

Hidup Kembali [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang