0004

880 74 0
                                    

Pintu kamar Jeno Jaehyun tutup rapat-rapat setelah tidak melihat keberadaan putranya yang tertidur di ranjang, Jaehyun kira Hana membohonginya karena Jeno tidak ingin bertemu dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu kamar Jeno Jaehyun tutup rapat-rapat setelah tidak melihat keberadaan putranya yang tertidur di ranjang, Jaehyun kira Hana membohonginya karena Jeno tidak ingin bertemu dengannya. Ternyata Jeno benar-benar tidak ada di kamarnya.

Aroma makarizo yang biasa Jeno pakai terasa sampai luar pintu kamarnya, ketimbang Jaehyun yang menyukai aroma sedikit menyengat, Jeno lebih menyukai aroma yang terkesan menenangkan.

Pandangannya dimanjakan oleh beberapa foto yang terpajang rapi didekat dinding menuju tangga bawah, foto itu benar-benar terawat. Baik Hana, Jeno maupun Ara sangat pandai merawat barang-barang. Tapi suatu kejanggalan dalam foto itu ialah, tidak ada satupun foto dirinya yang dipajang? Oke, Jaehyun akan menanyakan ini pada Hana nanti.

Lengannya terulur untuk meraih pigura berwarna hitam polos urutan ke dua di dinding itu, didalamnya terdapat foto Jeno dengan piala juga piagam penghargaan yang didapatkan sewaktu mendapat juara olimpiade matematika. Terlihat Jeno tersenyum sangat ceria, jemari mungilnya juga menggenggam erat tangan gurunya yang ikut menemani Jeno ke tempat perlombaan.

Jeno menyukai matematika.

Setiap soal pasti memiliki rumus, anak itu dengan pandai mampu memecahkan soal-soal hanya dalam waktu singkat. Jaehyun harap dirinya juga bisa seperti Jeno, dia ingin dirinya mampu menemukan solusi, mampu menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya saat ini. Terkadang kita memang harus bisa merelakan, Jaehyun ingin melepaskan salah satu diantaranya. Jaehyun ingin hidup tanpa dihantui rasa bersalah, dia akan merubahnya mulai sekarang.

Menceraikan Sora dan kembali kepada Hana, Jeno juga Ara.

**

Segelas susu hangat dengan cepat tandas diminum oleh Jeno, perutnya terasa hangat setelah susu yang diminumnya habis.

Sesuai perintah papanya, malam ini Jeno akan tidur awal. Dia dengan segala usahanya merayu mamanya untuk bolos sekolah satu hari, awalnya Hana tidak mengijinkan, tapi setelah melihat Jeno memohon dengan sungguh-sungguh dia langsung mengiyakan.

Bukannya tidur, Jeno malah memakai sendal rumahnya dan berjalan menuju ruang tengah. Tidak ada siapapun disana kecuali TV yang masih menyala, dari dulu hingga sekarang pemilik rumah ini benar-benar boros. Dia meninggalkan TV dengan keadaan masih menyala? Jika saja Hana tau pasti orang itu sudah kena omel habis-habisan.

“Kebiasaan ya, kamu.”

Merasa ada orang lain selain dirinya, Jeno langsung menoleh kebelakang.

“Kalau TV belum mati berarti papa belum tidur, Jen.” Ujarnya menepuk sofa disebelahnya, “Sini duduk.”

Jeno menurut, dia duduk disebelah Jungkook lalu menyandarkan punggungnya pada sofa nyaman itu.

𝐏𝐀𝐏𝐀 - 𝐉𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang