lagi apah?
**
“Tapi gue setuju sih, kita latihannya harus dari sekarang.”
Heiko melirik wajah teman-temannya yang sangatlah kaku itu. Dia berdecak geram dan menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.
“Maksudnya gini, akhir semester kita classmeet ‘kan?” Heiko menatap temannya satu persatu, dia berhenti dan menatap Chenleo yang terlihat bingung.
“Lo kan biasanya suka bolak-balik ke China, takutnya kita enggak sempet latihan buat acara. Termasuk lo juga, Ren.”
Semuanya mengangguk, mereka tidak memikirkan hal itu.
“Gue enggak ikut deh,” Jeno berujar tidak enak kepada teman-temannya. Dia tidak bisa berjanji untuk mengikuti classmeet.
“Loh, Kenapa? Kita harus full bertujuh.”
Jaemin selaku ketua Tim tidak terima, dia menuntut penjelasan dari laki-laki Jung didepannya ini.
“Gue.. Enggak bisa futsal.”
Heiko membentuk jemarinya menjadi sebuah kepalan, ingin sekali dia meninju Jeno.
“Hei stupid. Ini kita sambil latihan, wibu! Mau lo bisa atau enggak bisa, ya enggak apa-apa kan kita latihan.”
Kesal? Tentu. Putra Lee Johnson itu memandangi Jeno dengan tatapan memelas.
“Tapi kaki gue pernah cidera, kalau buat lomba gue enggak yakin. Tapi kalau latihan ringan mungkin bisa.”
Mark langsung paham sekarang. Dia pernah melihat bekas jahitan di betis Jeno, dia pikir Jeno sedang berbohong karena terlalu malas untuk olahraga. Mengingat saat mereka di rumah Jaemin, hanya Jeno yang tidak senam pagi hari, anak itu malahan memilih untuk menjaga sound dan memastikan musiknya sesuai request.
“Anak-anak dikelas gimana? Jake sama Justin ikut tanding kan?” Chenleo bertanya kepada teman-temannya itu.
“Gue enggak bisa ikut tanding, please gue enggak mau.” Sambungnya memohon, berharap jika temannya itu mengerti.
“Futsal kali ini berapa orang?”
“Empat kayaknya, sama kiper.”
“Jayden, lo ikut?” Mark bertanya pada anggota termuda disini.
"Ayo aja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐏𝐀 - 𝐉𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍 [END]
Fanfiction"𝘌𝘷𝘦𝘯 𝘵𝘩𝘦 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 𝘸𝘰𝘳𝘥𝘴 𝘸𝘦 𝘴𝘱𝘦𝘢𝘬 𝘢𝘳𝘦 𝘯𝘰𝘵 𝘦𝘲𝘶𝘪𝘷𝘢𝘭𝘦𝘯𝘵 𝘵𝘰 𝘴𝘰𝘮𝘦𝘰𝘯𝘦 𝘸𝘩𝘰 𝘩𝘢𝘴 𝘣𝘦𝘦𝘯 𝘩𝘶𝘳𝘵 𝘣𝘦𝘤𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘰𝘧 𝘑𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯" © masyaallah_author