0021

459 34 1
                                    

mari vote kakak-kakak(╯_╰)baiklah, selamat membaca •̀ o •́

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mari vote kakak-kakak(╯_╰)
baiklah, selamat membaca •̀ o •́

**

Setelah mendengar banyak cerita dari Jungwoo, Hana menjadi banyak diam. Saat di mobil, saat di restoran, bahkan sampai mereka tiba di rumah pun Hana masih senantiasa diam. Jungkook sampai kesusahan mencari topik agar Hana tidak berdiam terus-terusan seperti ini.

“Aku ke bawah dulu, ya? Ibu manggil soalnya.”

Jungkook mengusap surai Hana dengan lembut, setelah Hana mengangguk, dia pergi menemui ibu Hana.

Disinilah dia sekarang, duduk dengan tegak. Jungkook sedikit takut dengan sosok wanita paruh baya didepannya ini, kacamata minus yang bertengger di hidungnya, juga sorot matanya yang tajam. Jungkook takut sekali.

Ahnjong—— Ibu Hana, dia hanya diam dengan cangkir teh di tangannya. Melirik sekilas Jungkook yang sedang menautkan jemarinya, mungkin pria itu gugup.

Dia menghela nafas panjang, rasanya ingin sekali melempar cangkir teh nya.

“Dimana Jaehyun?”

Dua kata yang membuat Jungkook terdiam, lidahnya kelu untuk sekedar berbicara. Dia menegakkan posisinya lantas membalas tatapan Ahnjong.

“Jaehyun masih di Singapore, Bu.”

“Dia masih sibuk kayak dulu?” Ahnjong mulai bertanya dengan santai, setelah dia memperhatikan gerak-gerik Jungkook, pria itu terlihat seperti ketakutan.

“Iya,” Jungkook menunduk setelahnya.

Wanita paruh baya itu terdengar berkali-kali menghela. Diam-diam dia mengetahui tentang rumah tangga putrinya, bukan tentang Jaehyun mempunyai dua istri, akan tetapi— Dia hanya mengetahui jika putrinya seringkali ditinggal jauh. Herannya kenapa sampai sekarang Hana masih mau bertahan.

Disini Ahnjong sangat membenci Jaehyun, kekayaan baginya itu tidak berguna. Dia hanya ingin putrinya diberi kasih sayang, diberi pertanggungjawaban. Bukannya malah ditinggal bekerja bertahun-tahun dan tidak pulang.

Kesan pertama memang manis, Jaehyun sangat sopan terhadapnya. Di Tahun pertama setelah kelahiran Jeno— Jaehyun terbang ke Australia dan menetap disana selama satu Minggu. Di Minggu selanjutnya Jaehyun pulang, tapi Minggu selanjutnya lagi dia kembali ke Australia dan akan pulang setelah bertahun-tahun.

Sampai detik ini, detik dimana usia anaknya sudah belasan tahun. Jaehyun tidak kembali menginjakkan kaki di Korea, bahkan saat kepergian Jaejoong— Ayah Hana, Jaehyun samasekali tidak ada kabar.

“Jungkook-ah..”

Nee, eommonim?”

“Nikahilah putriku. Hana akan bahagia denganmu, selama ini dia hanya memikirkan perasaan orang lain, tanpa memikirkan perasaannya sendiri.”

𝐏𝐀𝐏𝐀 - 𝐉𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang