1. 🐻

2.9K 263 71
                                    


Yang baru baca ditunggu komennya

🐻🐰

.



.

Suasana hingar bingar musik dari Disc Jockey mendengungkan telinga setiap orang didalam sana, mereka itulah yang dijuluki clubbers, menikmati musik dengan berdansa tak beraturan, berteriak-teriak di dance floor mengekspresikan diri secara bebas.

Seorang laki-laki keluar dari kerumunan manusia gila disana menuju meja bar dan memesan minuman "Bro satu seperti biasa..."

"Siap bos..."

Segelas minuman berwarna kuning keemasan telah tersaji di depannya, laki-laki berjaket kulit berwarna hitam itu segera meneguknya "Ssszz... Racikan lo memang nggak ada duanya...."

Bartender itu hanya tersenyum mendengar pujian dari salah satu pelanggan setianya.

"Selama ramadhan mau ngesakau dimana?"

"Tobat... Tobat... Sakau aja pikiran lo..."

"Hahaha... Percuma tobatpun nggak diterima sama Tuhan... Kita itu pendosa..."

"Katanya Tuhan itu Maha pengampun... Apa salahnya kita meminta ampun.."

"Lo kerasukan jin alim ya? Tumben omongan lo bener..."

Laki-laki berjaket kulit itu terkekeh tak sengaja mendengar percakapan dua orang di sampingnya, sejenak ia berpikir, apakah Tuhan masih mau memberi ampun padanya? Diapun seorang pendosa. Setiap hari hanya bersenang-senang dengan kemaksiatannya.

Tepukan dipundaknya membuatnya menoleh ke arah kiri dimana pelakunya berada "Gi, sendirian aja..."

"Mau aku temenin?" Lanjutnya lagi sedikit merayu

"No, thank's..." Tolaknya dengan senyuman manis, senyuman yang sangat mematikan, barang siapa gerangan yang melihatnya pasti akan terpesona, tentu saja siapa yang tidak terpesona oleh seorang Egi Erlangga. Salah satu seorang anak crazy rich di Ibu kota.

Dari wangi parfumnya saja sudah tercium harum Dolar dari tubuhnya. Dia memiliki semuanya, dia bisa membeli apapun yang dia inginkan, tapi satu yang tidak bisa didapatkannya, adalah ketenangan hati.

"Kenapa? Kamu seperti nggak bersemangat..."

"Lagi males aja..."

"Tapi Gi, aku belum ada pelanggan sama sekali... Anakku butuh susu..."

"Lha makanya anaknya yang disusuin, ini lo malah nyusuin bayi-bayi tua..." Celetuk laki-laki yang baru saja datang yang penuh dengan kiasan.

"Sialan lo... Sama lo aja yuk..."

"Sorry ya... Gue udah nggak nafsu sama lo..."

"Brengsek lo.."

"Diem deh... Jangan berantem..." Egi merogoh saku jaketnya dan mengambil dompet kulit berwarna coklat tan lalu menarik lima lembar uang kertas berwarna merah "Nih buat susu anak kamu... Sekarang pulang aja..."

Perempuan itu menatap uang yang disodorkan Egi dengan tatapan berbinar lalu segera ia mengambilnya "Makasih Egi, kamu emang malaikatku... Sesuai perintahmu aku akan pulang sekarang..." Dia turun dari kursi berkaki tinggi itu, tapi sebelum pergi wanita berbaju yang memperlihatkan setengah dadanya itu mengecup pipi kiri Seulgi.

"Hey!!! " Egi memekik

"Hehe reward sayang..."

"Ck..." Dia mengusap pipinya menghapus bekas lipstik wanita itu.

Pesantren Rock & Roll  #JILID I 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang