........
"Ya udah lo harus tanggungjawab,. Mau gimana lagi.." Egi ikutan stress dengan masalah Wendy dan Joy.
"Huufff...." Wendy melemaskan tubuhnya bersandar disofa, ia mengusap kasar wajahnya yang masih berkerut menghadapi masalah ini.
"Jadi lo ngilang gara-gara ini..." Tanya Egi
"Iya Gi, gue bingung, gimana sama Mama gue entar, gimana sama...."
"Siapa?"
"Winta...."
"Haiisshh.... Tentu aja kita cut .. Masih aja mikirin itu... Lo sama Winta END...!! " Egi bergerak menggorok leher dengan tangannya sendiri.
"Yaudah ah gue pulang... Gue berdosa banget masuk sini lagi... Dan lo sekarang pulang, tante Sunny khawatir banget sama lo, Dy.."
"Sebagai seorang gentleman lo harus menyelesaikan ini, jangan kayak banci lo..."
"Hidup adalah pilihan, dari pilihan itu akan ada sebab akibat yang muncul... Dan lo harus siap itu..." Egi merasakan berat didadanya, ucapannya itu juga berlaku untuknya, semoga saja mantan-mantan terdahulunya tidak akan datang membawa perut besarnya atau bahkan anak.
"Haiisssh... Astagfirullahalazim..." Egi menitihkan airmatanya tanpa sadar, iapun bergegas pergi.
.......
"Ya Allah ampuni hamba, seorang pendosa ini... Hamba memang tidak pantas masuk ke surgaMu, tapi hamba pun tak kuat jika berada di nerakaMu ya Allah..."
"Astagfirullahalazim..."
Sepanjang jalan pulang Egi benar-benar meratapi dosa-dosanya di masa lalu dengan derai air mata penyesalan.
"Airin... Apakah pantas aku bersamamu?" Mendadak kepercayaan Egi menghilang jika harus membayangkan rencananya untuk menikahi gadis sholehah itu, kini Egi merasa Airin adalah bintang di langit yang tidak pernah bisa ia raih.
"Aku sayang sama kamu, Rin... Tapi Aa' takut jika rasa sayang yang semakin tebal ini akan menyakiti kamu..."
"Aku harus bagaimana? Haruskah aku melepasmu?"
🌫 🌫
Airin merasakan perasaan yang tak tenang sejak kemarin, karena Egi tiba-tiba menghilang tidak bisa dihubungi.
"Aa'... Sebenarnya apa yang terjadi?"
"Rin..." Panggil Umi masuk kekamar anaknya
"Iya Mi..."
"Si Aa' teh belum ada kabar?" Umi duduk ditepi ranjang, dimana sekarang Airin sedang duduk bersandar dikepala ranjang.
Airin menggeleng lemah sebagai jawaban, helaan nafas terdengar dari bibirnya.
"Umi coba telepon maminya Egi ya..."
Wajah Airin terangkat dan tersenyum kecil lalu mengangguk, sebuah harapanpun menyeruak.
Umi mencari kontak Jessica dan segera men dial-up nya.
"Halo assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumussalam... Jess... Bagaimana kabarnya.."
"Alhamdulillah baik Fan, kamu sekeluarga juga baik kan?"
"Iya... Aku pada intinya aja ya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren Rock & Roll #JILID I 🔚
Fiksi Umum🐻 Aa Egi 🐰 Teteh Airin Jilid 1 💛 Start 29 Maret 2022 💕 Finish 29 April 2022