DIA YANG PERTAMA

111 24 2
                                    

Hallo gaess aku kambekk hehe

Gatau mo ngomong apaan. Dahlah, lovyu sekebonn...

 Dahlah, lovyu sekebonn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

***

17. DIA YANG PERTAMA

         Sinar matahari pelahan masuk melalui celah yang ada. Tirai berwarna biru tua yang menggantung di sana sedikit terbuka karena kibasan angin membuat cahaya terang langsung menyoroti kedua bola mata gadis cantik bermarga Kim itu. Ia bangun dari tidurnya sembari memegang kepalanya yang terasa pening.

Ia mengerjapkan mata berulang kali, berusaha menyesuaikan pandangan yang sedikit buram.

Alisnya bertaut mendapati dirinya yang sudah berada di dalam kamar. Seingatnya, semalam ia bersama Lino di sebuah klub. Merasa tak asing dengan kamar tersebut, ia hendak bangkit berdiri, namun pergerakannya terhenti ketika melihat knop pintu itu bergerak turun. Terlihat di ambang pintu, gadis berambut pendek dengan sekaleng minuman pereda mabuk dalam genggamannya berjalan mendekat.

"Bangun juga lo, nih minum biar mabok nya ilang."

"Makasih Chae."

Dahyun kembali diam setelah meneguk minuman itu.

"Lo ngapain mau aja di ajak Lino ke tempat begituan?"

"Ya lo juga kan sering ke sana,"

"Gue mah gausah di tanya. Lah lo, orang-orang kalo liat juga pasti bertanya-tanya, seorang Kim Dahyun yang katanya mata, hidung, telinga, kepala, pundak, lutut, kaki, masih suci ke tempat begituan—eh bapak lo tau bisa abis lo, apa lagi bang momon, beuh...gue ga–"

"Yah lo mah mainnya ngadu ck, ga asix lo!"

Chaeyoung menggaruk kepalanya. "Yaudah sekarang gini deh, lo hari ini ijin sekolah dulu. Gue juga udah kasi tau ke bang momon kalo lo nginep di rumah gue jadi aman aja—Udah mandi sono, ganti dulu pake baju gue." Ujar Chaeyoung langsung diangguki Dahyun.

Sobat nya satu ini memang debestt.

Saat hendak pergi, tangannya di tahan oleh Dahyun. Sebelah alisnya terangkat seakan bertanya. "Siapa yang nganterin gue?"

Chaeyoung mengerjapkan matanya, nampak ia tengah berpikir sebentar. "Bang Yoon..gi, Udah ah gue mandi dulu, telat ini, bye hyun!— ohya, sarapannya di atas meja. Ada bi Inah juga."

Setelahnya gadis berambut pendek itu meninggalkan Dahyun yang masih terdiam.

"Jadi... Eh, tapi kok jawabnya ragu-ragu gitu—tunggu, kalo emang bener dia, gue nggak ada ngomong apa-apa kan semalem? Ayo Hyun pikir goblok!"

Kakinya mondar-mandir tak jelas sambil berusaha memikirkan kejadian semalam. Otaknya benar-benar tak bisa memproses.

"Mati gue!"

GOING CRAZY[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang