HARI-HARI TANPAMU

87 18 2
                                    


Hey hey aku kembali!

Chapter selanjutnya.. hope u like it.

Happy Reading!

* * *

31. HARI-HARI TANPAMU

           Satu semester lebih telah dilalui bersama dengan kumpulan materi juga soal-soal ujian. Kepala Dahyun serasa akan pecah. Benar kata pak Woo-shik saat awal semester. Sudah bukan saatnya bermain-main lagi, mereka harus fokus untuk ujian kelulusan yang sebentar lagi akan datang. Namun Dahyun merasa bersyukur telah melewati ujian kelulusan yang susahnya minta ampun. Tinggal menunggu hasil saja.

Kelas hari ini sangat ramai dikarenakan guru mata pelajaran fisika, pak Iyan sedang mengikuti rapat guru di sekolah tetangga. Meski ramai, hati Dahyun seakan sepi. Sudah hampir 2 bulan, laki-laki bermarga Min itu tak bertukar kabar dengannya. Pesan-pesan yang Dahyun kirimkan, tak pernah dilihatnya.

Tangan gadis itu terus menggulir isi chat bersama kekasihnya itu, berharap Yoongi akan membalas. Namun nihil, ia hilang seperti di telan bumi.

Sudah Dahyun tanyakan pada Yoona tentang keberadaan laki-laki itu, namun tetap saja. Tak ada jawaban pasti yang ia dapat. Katanya Yoongi pergi ke luar kota, mencari pekerjaan disana. Ia bahkan tak pernah lagi mengabari Yoona, sampai wanita itu khawatir.

Sesekali Dahyun sempatkan untuk menjenguk Yoona. Entah membantu di cafe atau sekedar mengobrol santai.

Dahyun meremat ponselnya lalu menunduk kecewa. Lagi-lagi Yoongi meninggalkannya. Sudah Dahyun duga, lambat laun, laki-laki itu akan melupakan dirinya.

Melihat tingkah Dahyun sedari tadi, Tzuyu menepuk pelan pundak gadis itu. "Kenapa? Cerita kek." Tak mendapat jawaban, Tzuyu kembali membaca novel dalam genggamannya.

"Kak Yoongi lagi?" Tebaknya membuat Dahyun mengangguk.

"Kenapa lagi dia?"

"Udah 2 bulan gak ada kabar Tzu," ujarnya membuat Chaeyoung yang sedari tadi menikmati keripik kemasannya tersedak.

"Uhuk, 2 bulan Hyun?" Lagi-lagi gadis itu mengangguk pasti membuat Chaeyoung menggeleng. "Lo takut dia aneh-aneh? Tenang modelan susah dideketin kayak dia gitu gabakal ngelirik yang lain!"

Tzuyu menurunkan buku yang dibacanya. "Tapi Dahyun kan cuma pengen tau kabarnya, masa nggak bisa nyempetin waktu buat ngabarin?" Balas Tzuyu.

"Ya nungguin aja kali—"

"Heh! Udah-udah! Yang galau gue, yang ribut lo bedua. Ajakin gue kemana kek buat balikin mood gue!" Kesal Dahyun membuat kedua gadis itu berhenti berdebat.

"Yaudah, yuklah ngantin," ajak Chaeyoung yang langsung menggandeng tangan Dahyun.

"Ah, bener gue juga laper nih."

* * *

"Bang! Minjem kunci motor lu!" Teriak Dahyun.

"Buat apaan?!" Sahut Namjoon dari lantai atas.

"Mau keluar bentar!"

"Hati-hati lo!"

"Iya!"

Dahyun meraih helm silver yang berada di atas nakas, kemudian mengeratkan jaket kulit cokelat miliknya. Hari ini ia berencana menjenguk Yoona.

Kakinya melangkah keluar, menuju motor sport hitam yang tengah terparkir di luar halaman itu, kemudian menaikinya. Setelahnya, kendaraan itu melaju meninggalkan pekarangan rumah.

GOING CRAZY[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang