SALAH BICARA

96 23 3
                                    

Halleww luv, aku kambekk

Happy reading yah!

* * *

21. SALAH BICARA

              Seminggu berlalu, membuat hubungan antara Dahyun dan Johnny semakin dekat. Sebaliknya, hubungan gadis itu dengan Yoongi semakin renggang. Dahyun terus menghindar tiap harinya ketika bertemu lelaki itu. Tak peduli seberapa keras Yoongi nampak berusaha mendekatinya, gadis itu acuh saja, pikirnya laki-laki itu akan kembali bermain dengan hatinya.

Pagi ini di kelas XI MIPA 2 heboh dengan kedatangan Johnny sambil menenteng sebungkus martabak cokelat. Laki-laki itu langsung menuju ke tempat duduk Dahyun tanpa ragu.

Di sodorkan nya makanan tersebut, membuat mata Dahyun berbinar. "Buat gue?" Tanya gadis itu membuat Johnny mengangguk.

"Makasih loh!" Semangatnya.

Johnny terkekeh melihat tingkah Dahyun. " Inget yah sebentar kita kumpul di audit," ujarnya pada ketiga sekawan itu sambil menampilkan senyum manisnya pada Dahyun.

Chaeyoung menatap tajam, seakan tak suka dengan kehadiran laki-laki itu, sedangkan Tzuyu ikut tersenyum. Chaeyoung sebenarnya bertanya-tanya, sudah sejauh mana Dahyun dan Johnny saling mengenal. Apakah Dahyun tahu sifat lain dari laki-laki bermarga Suh itu?

Setelah kepergian laki-laki itu dari kelas mereka, buru-buru Chaeyoung merampas kantung berisikan martabak dari jemari gadis putih itu.

Chaeyoung menatap khawatir Dahyun. "Lo udah serius deket sama Johnny?"

"Yah... Apa salahnya gue kasih kesempatan kan? Lagian gue liat ketos kita baik aja kok." Dahyun mengambil kembali martabak di tangan Chaeyoung dan mulai memakannya.

Chaeyoung mendesah, "Mending lo gausah deket sama dia deh hyun, gue rasa dia ga baik buat lo," jelas Chaeyoung membuat aktivitas makan Dahyun terhenti.

Dahyun mendelik sebal. "Lo kok sama kayak Yoongi, kenapa? Lo berdua sekongkol?" Nada bicara Dahyun mulai meninggi.

"Bukan Hyun, lo gatau kalau Joh—"

Tzuyu memotong, "Halah bilang aja lo iri kan sama Dahyun karna dia bisa dapetin cowok ganteng, baik, kayak Johnny, sedangkan lo dapetnya modelan din—"

"Lo ngebacot nya paling bisa ya, pantes gaada yang mau sama lo! Lo kalo gatau apa-apa lo diem aja," sarkas Chaeyoung.

Suasana semakin tidak kondusif, Tzuyu sampai bangun dari duduknya sambil memukul meja. "Masih mending gue ga pacaran, masih suci, modelan lo gini yang tiap harinya ke klub tuh bawa pengaruh buruk buat Dahyun tau ga?!"

Chaeyoung terkesiap. Apakah Tzuyu berkata serius, bahwa Chaeyoung membawa pengaruh buruk bagi persahabatan mereka? Jadi selama ini yang Chaeyoung pikir dia juga bagian dari mereka berdua, nyatanya dirinya hanyalah pengganggu? Sepertinya selama ini mereka risih berteman dengan Chaeyoung yang sering pergi clubbing?

"Thank's udah jujur," Chaeyoung kembali mendesah dan melanjutkan bicaranya. "Kalau gue emang bawa pengaruh buruk, mending gue gausah temenan sama lo berdua aja kali ya, haha," ucapnya diselingi tawa renyah yang membuat seisi kelas hening.

"Hah, fine! gue cuma mau pesan, hati-hati lo Hyun." Setelahnya gadis itu pergi lebih dulu ke auditorium karena suara pengumuman untuk berkumpul tadi. Dino yang melihat pacarnya pergi, segera mengikuti gadis itu. Ia menatap nyelanang Tzuyu, sejujurnya ia cukup sakit hati mendengar perkataan gadis yang menghina dirinya.

Dahyun terduduk lemas, martabak yang kelihatannya menggiurkan pun tak ia sentuh lagi. Ia ingin menyahut tadinya, karena melihat Chaeyoung dan Tzuyu terus saling mengolok, nyalinya jadi menciut. Karena dirinya, karena dirinya persahabatan mereka terpecah seperti ini. Chaeyoung tidak membawa pengaruh buruk sama sekali untuk Dahyun.

GOING CRAZY[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang