19

213 15 0
                                    

PIE MINDARA


Sinar Mentari dari luar ruangan ini terus masuk memenuhi setiap sudut, menimbulkan efek terang yang selama ini aku harapkan.

Seorang Pria itu masih saja menatapku dan mengenggam tanganku, aku bisa merasakan nya, begitu hangat dan nyaman.

“Kau tahu, semesta mempertemukan kita bukanlah suatu kebetulan, melainkan takdir.” Ucap Pria tersebut, aku menatapnya dan memberikan senyuman termanisku.

“semesta tahu apa yang sangat aku butuhkan, dan jawabannya adalah Kamu, Pie.” Pria itu menyingsingkan rambutku ke belakang telinga, bagai bisikan seorang syair, kata-kata nya berhasil memenuhi seluruh hatiku, membuatnya menjadi terasa penuh akan dirinya.

“jika benar pertemuan kita adalah takdir, apa itu artinya kau akan terus bersama ku?” tanyaku.

Pria itu terdiam, tangannya yang kekar mulai mengarah ke wajahku, aku memejamkan mata sejenak saat sentuhan tangannya membelai lembut setiap sisi wajahku, mulai dari dahiku, turun ke hidung, dan kini berhenti di bibirku, lalu ia mengusap-usapkan bibirku dengan ibu jarinya, tunggu! Sepertinya aku tidak asing dengan hal ini.
Aku membuka mataku perlahan, sinar mentari sudah memenuhi ruangan dengan sempurna.

“Kimhan?”

Kim tersenyum di hadapanku “Pertemuan kita memang sebuah takdir Pie, tetapi memutuskan untuk terus bersama adalah pilihan”

“Maksudmu?”

“setelah bertemu, Kita harus mulai menulis takdir kita sendiri”

Aku terdiam dan mencoba memahami arti dari ucapannya, lalu dengan Perlahan Kim melepaskan pegangannya.

“Pilihanku adalah menunggumu kembali, Pie” ucapan Kim setelah Kami terdiam sesaat.

“Menunggu untuk apalagi Kim? Bukankah kita akan keluar dari sini bersama?” wajahku tampak heran.

Kim tersenyum, “cahaya ini sudah lebih dari cukup, Pie. Terima kasih sudah membawa titik terang dalam hidupku”

Kim membalikan tubuhnya membuatku sedikit panik, mau kemana dia?

“Kim!! Kau mau kemana!” teriak ku, tetapi Kim tetap pergi melangkah menjauhiku.

“KIMHAN!”

Tidak ada jawaban darinya, ia terus saja melangkahkan kakinya.

“kita akan bersama, iya kan?!! Itu pilihanku! KIMHAN!!”

Seketika ia berhenti dan membalikan badannya lagi tetapi dirinya sudah sangat jauh dari hadapanku.

Sungguh! Aku ingin sekali berlari kearahnya tetapi entah kenapa diriku tidak bisa bergerak, semua seperti terkunci bahkan seperti ada dinding transparan membentang tinggi di antara kami. Aku melihat wajah Kim yang tersenyum walaupun tampak samar sebelum akhirnya ada sebuah tarikan yang sangat kuat dari dalam tubuhku dan dalam sekejap saja aku sudah berada di pelataran yang sangat luas, mataku berkeliaran melihat tempat yang tampak asing ini, meskipun sangat Indah namun aku sendirian. Ku coba menghirup udara disini, begitu menyegarkan rasanya seperti terbebas dari segala tekanan.

Seharusnya aku senang bisa keluar dari ruangan itu, tapi entah kenapa hatiku menolaknya, hati ini terasa kosong. Bukankah ini yang aku inginkan? Kenapa semuanya terasa hampa? Apa yang harus aku lakukan? Jika aku harus terbebas dari ruangan itu seharusnya dengan kamu, Kim.

3 Tahun Kemudian.

Author POV

Klak! Klak! Klak!’ suara ketukan Heels berbunyi nyaring di sebuah lorong panjang, seorang gadis dengan blouse berwana marron dan rok mini berjalan dengan sangat elegant.

THE PLAYER (KimPie FF Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang