9

291 17 1
                                    

PIE MINDARA

Setiap manusia pasti mempunyai masalah dalam hidupnya bukan?

Sepertinya kebanyakan orang yg datang ke club ini, mereka hanya mencari kesenangan atau hanya sebagai pelarian dari masalah mereka?

Wajah mereka yg terlihat senang itu mungkin memiliki masalah yg sama beratnya. Hmm entahlah.

Aku menghela nafasku sambil membereskan sisa sisa minuman yg berserakan di atas meja. Hari ini aku sangat tidak bersemangat, sejak kemarin malam.

Padahal malam itu aku merasakan sedikit kelegaan dalam hati ini, rasanya seperti batu yg mengganjal dalam benakku perlahan terkikis.

Apa karna aku menangis? Ah tidak! Biasanya juga aku sering menangis kan. Tapi baru kali ini aku menangis dipelukan seseorang dan rasanya sangat berbeda.

Aku juga merasa bahwa Pelukan Kim terasa sangat tulus, tidak seperti sebelumnya.

FLASHBACK

Kenapa air mata ini tidak bisa berhenti! Astaga! Sudah berapa lama aku menangis di pelukan Kim.

“Maafkan aku” ucap Kim dengan suara beratnya yg terdengar agak tertahan.

Degh!’ apa aku tidak salah dengar? Aku mendongakkan kepalaku, Pandangan Kim lurus tanpa menatap ku

“berhenti menangis dan maafkan aku” ucapnya lagi.

“Semudah itu kau meminta maaf? Setelah apa yg kau perbuat kepadaku?”

“Kamu ingin aku bagaimana?”

“LEPASKAN aku!”

Kim melepaskan pelukannya, tetapi pandangannya tetap tidak melihatku, kenapa dia?

“Aku tidak bisa melanjutkan tugas Prof. Prija dan aku ingin kamu pergi dari kehidupanku, aku tidak mau melihatmu selamanya” ucap ku tegas, sungguh aku sudah muak dengan Pria ini.

Kim akhirnya menoleh ke arahku dan menatapku “hanya itu?”

Aku mengangguk mantab.

“Baiklah, setelah keluar dari sini aku tidak akan menganggumu lagi” ucapnya, apa kali ini dia benar benar memegang omongannya?

“Satu hal nona Mindara..”

Aku menatapnya, ia berjalan mendekat perlahan ke arahku

“Jangan pernah menangis lagi di hadapanku! Aku benci melihatnya”

Kim berjalan melewatiku dan menjauh, aku menoleh sebentar ke arahnya yg sekarang sedang berjalan ke arah buku buku di sana.

Kalau di ingat ingat Kim juga seperti ini saat pertama kali bertemu, dia bilang benci melihat gadis menangis dan enggan menatapku waktu itu.

Padahal dia sendiri senang mempermainkan gadis gadis, Aku menangis juga karna dia! Dasar Pria aneh!

Keesokan harinya aku terkejut karna dibangunkan oleh petugas perpus mungkin aku tertidur di kursi ku sebelumnya. Yaah aku memilih menyelesaikan tugas Prof. Thanwi semalaman, dan Kim benar benar tidak mendekat ke arahku, dia hanya duduk di jendela besar perpustakaan sambil membaca buku, mungkin karna penerangan cahaya dari luar cukup membantu.

Tapi yg membuat aku terkejut adalah sebuah jaket kulit hitam milik Kim menempel di tubuhku, pantas saja aku tidak merasa kedinginan.

THE PLAYER (KimPie FF Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang