chapter 01: murid baru

4.9K 477 54
                                    

"Bangku itu sudah lama dikosongkan, ya?"

"Iya, mungkin untuk murid baru itu."

"Apa bisa disebut murid baru?"

"Dia siapa?"

"Murid baru kali."

Bisik-bisik bertanya bingung serta penasaran itu langsung terhenti kala guru menginterupsi.

"Tenang anak-anak, kita kedatangan murid baru beberapa hari yang lalu sebelum park hyungseok. Karena ada masalah pribadi jadi dia baru masuk sekarang, silahkan perkenalkan diri."jelas sang guru diangguki singkat.

Posisi yang tadinya terduduk kini berdiri, membuat seluruh atensi kini terarah padanya.

"Yongsun (name), yor—ah, salam kenal."ucapnya singkat.

"Karena asalnya dari Jepang, tolong dibantu jika ada kosakata Korea yang kurang dipahami. Berteman baiklah."

"Jepang loh?"

"Pantesan terasa beda."

"Memang nya kau bisa melihat aura?"

"Ayo kita mulai pelajaran nya."

Karena (name) datang disaat guru tidak ada—lebih tepatnya datang disaat jam pelajaran terakhir, jadilah tak ada perkenalan dengan dirinya yang harus berdiri didepan.

Ya...sebenarnya sengaja.

'Hari pertama, cukup biasa.'

"Pulang, tanyain sesuatu yuk?"

"Ya, tapi kelihatan nya dia pendiam deh..."

***

Pelajaran berlangsung sampai akhirnya suara bel berdering menandakan berakhirnya kelas.

Belum beberapa menit terlewati, (name) sudah sampai diluar gedung.

'Saking biasanya aku sampai merasa bosan...'batin (name), tanpa sadar menghela nafas berat disepanjang perjalanan.

Maniknya bergulir menatap langit. Teringat sesuatu, (name) berdehem panjang.

'Park hyungseok, ya...?'

Park hyungseok, nama yang tak asing ditelinga nya.

'Ah sudahlah, pasti banyak yang namanya begitu.'kepalanya mengangguk membenarkan. Tanpa sengaja, pandangan mendapati perpustakaan.

Dengar-dengar sebentar lagi ujian, jadi seperti nya (name) harus mulai belajar. Apalagi mengingat ia ketinggalan banyak pelajaran...

sebenarnya awalnya homeschooling.

Tapi sekarang sekolah seperti biasa, jadi ia harus sungguh-sungguh belajar sendiri dengan sedikit penjelasan guru yang sebenarnya terkadang tidak masuk ke otaknya.

Dan disinilah (name). Ruangan khusus perempuan karena ruangan campur penuh. Toh (name) juga tak berniat ke situ sih, pasti ramai, kan?

Beberapa menit terlewati (name) duduk ditempat nya. Bukan belajar tapi nampak nya ia tergoda oleh salah satu novel.

Ini bukan salahnya, ini salah bukunya.

Pemandangan itu membuat seseorang disebelah nya swetdrop, ingin mengajak ngobrol tapi takut menganggu. Melihat (name) yang segitu fokus nya dalam mendalami cerita.

"Hai?"pada akhirnya, ia menyuarakan sapaan yang terdengar ragu. Mendapati lirikan datar (hanya dipandangannya) membuat bahu tersentak takut.

"a-aku menganggu?"ucapnya sedikit tergagap, senyum manis terpasang meski terlihat kaku. Sebisa mungkin mencoba bersikap ramah.

ɪʀɪᴅᴇꜱᴄᴇɴᴛ [Lookism]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang