chapter 05: sepatu

1.9K 339 17
                                    

Suara pintu terbuka membuat lamunan sang kasir buyar.

"Selamat datang—"segera setelah itu langsung menyapa, namun sapaan ramahnya langsung terganti dengan ekspresi terkejut.

'(Name)?!'

(Name) masuk dengan jaket olahraga yang kerahnya menutupi leher serta celana training lantaran udara malam yang semakin mendingin. Karena susah tidur pun sekalian saja (name) olahraga tadi, sambil mencari minimarket yang buka 24 jam.

Setelah mengangguk menanggapi sapaan, (name) langsung berjalan ke arah rak setelah mengambil keranjang. Sementara sang kasir di belakang nampak memperhatikan dengan gugup.

'Kami kan tidak saling kenal, tadi itu hampir saja! Dasar diriku...aku harus berterimakasih dengan badanku yang itu. Sekalian tanya kenapa tadi nggak sekolah.'

Beberapa detik kemudian, keranjang dikembalikan. (Name) berjalan ke arah kasir hanya dengan banana milk dan satu samgak kimbab. Itu membuat si kasir heran, padahal tadi dikiranya mau belanja banyak.

'Aku lupa kalau kemarin habis memesan banyak persediaan lagi.'batin (name) baru ingat. Dua belanjaannya disimpan diatas meja, segera sang kasir mengambilnya.

Tut!

Setelah membayar, barulah (name) keluar dari minimarket.

"Terimakasih telah berbelanja disini, datanglah lagi."

Tangan terangkat untuk menanggapi, kemudian diturunkan membuat senyum manis terbit.

'Bahkan pada orang asing pun (name) tetap menjawab sapaan. Yah...meskipun terkesan cuek, setidaknya dia menjawab.'

Tidak ada tatapan jijik maupun kasihan, itu membuat hatinya menghangat. Diam-diam, ia mengharapkan kedatangan (name). Lagi.

***

Langit biru terus dipandangi nya, udara pun kini masihlah dingin karena sekarang masih pagi. Entah jam berapa.

Setelah menuruni bukit yang penuh akan perumahan para masyarakat, (name) istirahat disalah satu bangku yang tersedia di pinggir jalan. Duduk dengan kepala yang disimpan diatas senderan dengan kedua tangan disimpan diatas senderan juga.

"(Name)!"mendengar teriakan yang menyuarakan namanya, kepala yang sedari tadi mendongak itu bergerak menatap ke depan.

Swetdrop mendapati hyungseok disebrang yang kini sedang melambai dengan semangat nya. Tepat setelah lampu lalu lintas berganti merah, orang-orang mulai lewat termasuk hyungseok.

"Ah! Aduh! Maaf tuan! Maaf! Maafkan saya!"

"E-eh...iya, ti-tidak masalah."

Tapi, perjalanan nya langsung terhenti kala bahu tertabrak seseorang. Untung badannya pun langsung menghindari cat yang hampir mengenai, tapi kena sepatunya sih.

Laki-laki itu membungkuk beberapa kali, membuat hyungseok gelagapan. Sempat ditawari ganti rugi, tapi hyungseok menolak. Sementara (name) menonton saja dari jauh. Tak ada niatan mendekat.

'Lama sekali...'

Beberapa menit kemudian, akhirnya masalah mereka selesai. Hyungseok mendekat tanpa beban sambil tersenyum tipis entah kenapa.

'Akhirnya bisa berterimakasih!'

Untuk sesaat, (name) melirik toko disebelah sebelum akhirnya bangun membuat hyungseok bingung.

ɪʀɪᴅᴇꜱᴄᴇɴᴛ [Lookism]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang