chapter 03: warnet

2.3K 425 45
                                    

"Selesai!"

"Ke warnet yuk!"

Sreeeeet

Tepat setelah tas tertutup rapat, (name) memutarnya kebelakang.

"Jay—dah!"disisi lain, hyungseok menyapa dengan riang. Tersenyum lebar sambil melambai dibalas lambaian juga oleh laki-laki bernama jay meskipun terlihat jelas raut bingung diwajahnya.

'Dia berusaha melerai saat dulu mau berkelahi. Dia orang baik.'begitulah pandangan hyungseok terhadap Jay"sampai jumpa besok."lanjutnya riang.

Melihat (name) yang mulai berjalan, hyungseok panik,"oh, (name)!"berseru mencoba menghentikan membuat tatapan para gadis dikelas menatap (name) curiga.

Karena penasaran jadi (name) berhenti saja. Tapi kepanikan hyungseok semakin menjadi kala telepon berdering.

"Ah! Mama!"ucap hyungseok reflek, ia tersenyum bahagia melihat nama penelepon yang sudah lama tidak ditemuinya.

"(name), to-tolong tunggu aku! Maaf, tunggu sebentar saja!"cegat hyungseok, perempatan imajiner tercetak di dahi melihat hyungseok tak kunjung mengangkat telepon.

"Iya! iya!"

Telepon langsung diangkat oleh hyungseok segera setelah dirinya tertawa canggung.

"Ah—mama, sekolah baru selesai."

'Ibunya, ya?'pikir (name) kembali duduk di kursinya.

"Eh? Besok? Besok ulang tahunku, ya?"

"Aku sampai lupa ulang tahunku"

(Name) tersentak. Bukan, bukan kaget mendengar ulang tahun hyungseok. Tapi kaget karena laki-laki pirang itu menatap nya.

'Apa ada sesuatu diwajahku?'

***

'Aku merasa dejavu...'

"(Name), bukankah hari ini hari yang indah. Lihat langitnya berwarna biru."

(Name) jadi kepikiran soal tadi terus.

'Apa aku kasih hadiah saja, ya? Kita kan sudah saling mengenal.'batin (name) bimbang. Ya...secara (name) kan tidak pernah memberi hadiah, pada keluarga nya pun tidak pernah.

Mumpung dia juga tak sengaja mendengar pembicaraan hyungseok dan mamanya tadi. Ah, tunggu. Apa itu bisa disebut menguping?

'Nanti tanya kin saja deh!'

"(Name), kau pernah ke warnet?"setelah berceloteh panjang kali lebar kali tinggi meskipun merasa tak didengerkan, hyungseok akhirnya bertanya. Ia sekilas teringat dirinya yang pertama kali diajak main dengan bayang-bayang bermain seperti remaja pada umumnya, ke warnet, ke karaoke, dan berfoto bersama.

Tapi bayangannya malah melenceng jauh dan disitu juga dirinya pertama kali meminum alkohol, hyungseok jadi merasa berdosa besar apalagi mengingat mereka yang masih dibawah umur.

Pertanyaan itu membuat (name) berhenti, hyungseok pun turut berhenti dibelakang dengan wajah menyiratkan kebingungan.

"Ada apa (name)?"tanyanya menengok.

"Ayo."

"E-eh...kemana?"

Melihat (name) yang putar balik, sekali lagi hyungseok pun turut melakukan hal sama. Tetap mengikuti dibelakang meskipun dirinya kebingungan setengah mati.

Dan sampailah mereka disini, entah pintu apa yang mengarah ke bawah.

"I-ini...ruangan bawah tanah?"

"Baca diatas mu."titah (name) gemas, hyungseok menuruti. Kepalanya mendongak, matanya melebar melihat tulisan diatas.

ɪʀɪᴅᴇꜱᴄᴇɴᴛ [Lookism]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang