chapter 23: janji

995 207 33
                                    

Ah, iya...manusia pink ini sejak kapan (name) block?

Ting! Ting! Ting!

(Name), kau tak apa?

Sepertinya aku harus menunggu lagi, ya?

'Yang ini lama sekali...'

Om dg mengirim foto

Aku bukan bermaksud menguntitmu, kebetulan aku melihat mobil yang kukenal jadi ku dekati, ternyata ada kau juga disana.

Bagaimana kalian saling kenal?

Apa yang kalian sedang bicarakan?

Kelihatannya serius sekali, ya?

Entah kenapa...bagian terakhir terasa menakutkan bagi (name), bulu kuduknya bahkan sampai meremang tanpa alasan.

'Ke-kenapa sih?' heran (name) seraya mengamati sekitar, tak ada siapapun di sini selain dirinya.

Apa setan lewat?

'Na-nanti saja deh balasnya...' pikir (name) tenang, awalnya begitu.

Tok tok tok

'Huh? Siapa?'

Tetapi ketika tau si pelaku pengetukan pintu, paniknya langsung kembali di balik wajah datar yang kini tersorot bulan.

"Paket." beritahu nya dengan suara tak bernada, dalam diam (name) meneguk ludah merinding.

Apa ia tutup saja pintunya, ya? Ini seperti adegan di thriller dimana di si pembunuh berhasil menemukan persembunyian korbannya, mana pas sekali malem pula...

"Kenapa? Kau takut dan berniat menutup pintunya? Meninggalkan ku di luar malam-malam begini?" kepala yang ditutup kupluk hoodie itu mendongak memperlihatkan raut yang tak biasa, sontak membuat (name) termundur.

Sebenarnya hanya datar seperti biasa, tapi entah kenapa auranya agak...yah...gitu.

"Kau kenapa? Sakit?"

Aneh rasanya melihat seorang dg yang awal pertemuan mereka mengeluarkan candaan yang berhasil membuat panik, tapi sekarang malah terasa dingin dan sinis.

"Iya, sakit." sahut dg lantas membuat alis mengerut heran.

"Oh, gitu?"

"Hanya oh? Kalau tidak percaya, coba pegang."

"Hah?" (Name) tambah-tambah bingung. Orang kalau sakit yang dipegang kening, ini kenapa nyuruhnya pegang dada?

"Sakit jantung." Jelas dg kala melihat raut ngelag (name) yang membuat greget. (Name) ini pura-pura tidak tau atau memang ngelegan sih? Apa karena ia mendatanginya waktu malam?

"Oh. Terus dengan memberitahukannya padaku apa akan membantu?"

"Iya."

"Gimana?"

"Kau harus menyembuhkan nya."

"Oh...saranku datangi dokter...dokter khusus." Tepat setelah itu, (name) langsung berbalik, tetapi kerah belakang nya ditarik sampai menubruk dada membuat keringat dingin sontak bercucuran.

Apa (name) telah melakukan kesalahan?!

"Oh, begitu rupanya, dokter khusus, huh?" Dg menyeringai memperlihatkan gigi taring yang amat familiar bagi (name), tapi rasa panik nya mengalihkan seluruh pikiran membuat nya tak bisa ingat senyuman siapa yang dirasa mirip itu.

"I-itu...maksudnya dokter jantung! Dokter khusus organ!" ucap (name) menjelaskan. Sebenarnya (name) tak mau geer, tapi sikap dg ini seperti orang yang suka padanya. Ukh! Menggelikan, tapi begitulah yang (name) rasakan.

ɪʀɪᴅᴇꜱᴄᴇɴᴛ [Lookism]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang