6.

27.2K 2.5K 128
                                    

Hujan turun dengan deras, Reza terus menatap lelaki dibawah pohon, ini sudah lewat pukul lima, sekolah sudah dibubarkan namun Aksa masih diam duduk manis dibawah sana.

Reza menghampiri Aksa, ia tak ingin berdebat ia memutuskan menggendong Aksa langsung.

"Lepasin! Mau ngapain lo hah!" teriak Aksa, ini pertama kalinya Aksa berbicara kasar padanya.

"Diem, mau gue perkosa Lo hah!" balas Reza kesal.

Takut dengan ancaman itu, Aksa menyaman kan tubuh nya, Reza terlihat sangat tampan dilihat dari bawah, rahang tegas nya, hidung mancung, dan jangan lupakan jakun nya yang menonjol.

Aksa merasa Reza menurunkan nya, ia menginjakan kaki nya ditanah.

"Nih pakek." ucap Reza memberikan helm pink milik Leni.

"Ini warna pink." ucap Aksa.

"Gak usah manja, pakek aja kalau jatuh lo mau tuh kepala bocor." ucap Reza.

Aksa dengan terpaksa menerimanya, setelah Reza naik motornya, ia ikut naik, ini pertama kalinya Aksa dibonceng Reza.

"Mau kemana?!" tanya Aksa sedikit berteriak karena hujan dan suara deru motor yang berisik.

"kerumah gue!" balas teriak Reza.

"Gak mau!" tolak Aksa.

"Terus lo mau kemana? Mau jadi gembel dijalan!" celetuk Reza.

Tak ada balasan lagi dari Aksa, Reza merasakan bahu kanan nya berat, karena Aksa yang menyender. Reza melihat dari kaca spion, ternyata Aksa tidur.

Ia menarik tangan Aksa agar melingkar diperutnya, ia juga memegangi tangan Aksa, takut cowok itu jatuh.

Setelah itu, Lo sampe ketiduran disaat kita ngobrol Sa?

Lirih Reza dalam hati, ia menurunkan kecepatan motornya, agar tidur Aksa nyaman.

Butuh tiga puluh menit untuk sampai dirumahnya, ia memarkirkan motornya disembarang tempat.

"Lo gak mau turun?" ucap Reza yang masih duduk memegangi Aksa.

Aksa mengerjakan matanya, seperti bayi baru bangun tidur.

"Maaf kak, aku ketiduran." ucap Aksa, bahasa bicara nya sudah kembali lembut. Ia  turun dari motor, begitupun Reza.

Reza berjalan masuk rumah, Aksa mengikuti nya dari belakang. Saat masuk tak ada siapa-siapa yang menyambut Reza, hanya sepi yang ada.

"Mama, Papa kakak kemana?" tanya Aksa.

Reza hanya mengidikan bahunya, tanda tidak tahu, Aksa tak berani bertanya lagi, menurutnya itu privasi.

Reza pergi ke kamarnya, lagi-lagi Aksa hanya mengikuti nya, ia memberikan handuk pada Aksa.

"Sana lo duluan mandi." ucap Reza, Aksa mengangguk.

Aksa hanya mandi lima belas menitan, melihat Aksa keluar dari kamar mandi, Reza langsung saja masuk.

Aksa memakai handuk sepinggang, ia menutupi area payudara nya, malu dengan kehadiran Reza.

Aksa masih berdiri, ia tak tahu harus apa, membuka lemari Reza pun tak berani.

"Lo belum pakek baju?" tanya Reza ia sudah memakai baju lengkap. Aksa menggeleng.

Reza membuka lemarinya, ia memilih baju yang sudah kecil, agar pas untuk Aksa, namun sepertinya tidak ada.

"Baju gue gede semua, cuman ini yang paling kecil." Reza memberikan kaos putih polos dan celana pendek hitam pada Aksa. Aksa menerimanya, ia tersenyum canggung sebelum masuk kekamar mandi.

MINE { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang