13.

25.8K 2.2K 174
                                    

"Gue suka sama lo, gue serius kali ini."

Aksa hanya diam, ia mencerna perasaan berat itu. Hujan semakin deras mengguyur, namun lelaki di depan nya tampak tidak peduli.

"Gue suka sama lo Aksa." ulangnya.

Mendengar perkataan itu entah kenapa membuat Aksa sakit, ia sudah nyaman dengan status teman bersama Deo, namun cowok itu malah menyatakan perasaannya.

"Gu-gue.." suaranya bergetar Aksa takut, jujur saja Deo sangat membuatnya nyaman, namun perasaannya hanya untuk Reza dan hati nya masih terisi penuh oleh lelaki itu.

Cup

Satu kecupan ringan Aksa dapatkan, Deo mencium nya.

"Sorry, gue maksa." ucap Deo, ia mengusap bibir Aksa lembut.

Aksa hanya diam, ia tidak tahu harus apa.

Deo memeluknya. "Gue mohon jangan berubah, anggap aja gue gak pernah nyatain perasaan sama lo." bisik Deo.

Baju kedua nya sangat basah, bahkan tubuh Deo sangat tercetak jelas karena ia menggunakan kaus oblong biasa.

Selama sebulan Aksa tinggal dirumah Deo, ia sama sekali tak menyangka jika Deo akan menyukai nya. Aksa harus apa setelah ini, ia tak mungkin biasa saja setelah Deo terlihat rapuh karena ia tidak memberi jawaban apapun.

______

Setelah kejadian malam tadi, sikap Deo masih sama seperti tidak terjadi apa-apa ia benar benar-benar menyuruh Aksa melupakan ucapan nya.

Namun lain dengan Aksa yang merasa canggung, ia merasa tak nyaman rasanya sudah berbeda.

"Lo ngehindarin gue Sa?" tanya Deo , Aksa yang tengah mengunyah bakso nya, langsung berhenti.

"Lo salah, gue lagi nikmatin nih bakso." jawabnya bohong.

"Lo masih suka sama Reza?"

Deo tak menggubris pernyataan Aksa barusan.

"Hmm." jawab Aksa datar. Deo tersenyum getir, ia melirik Reza yang tengah duduk berdua bersama pacarnya.

Sehebat apa si Lo Za! Sampe Aksa tergila-gila Deo membatin.

"Gue selesai, mau ke kelas. Lo masih mau disini?" tanya Aksa membuyarkan lamunan Deo.

"Ah, ayok kita ke kelas." ucap Deo, mengikuti langkah Aksa.

Reza yang sedari tadi curi-curi pandang pada Aksa, langsung mendengus tak suka. Ia benci melihat lelaki manis itu bersama Deo.

Ingatkan Reza untuk menjalankan rencana nya. Ia akan merebut Aksa.

"Yang si homo itu masih tinggal di rumah kamu?" tanya Leni ia mengelus pipi Reza.

"Udah aku pecat." ucap Reza datar.

Leni mencium pipi kiri Reza, memang tak tahu malu dan tak tahu tempat padahal mereka sedang di kantin.

Di kelas Aksa hanya diam dengan earphone ditelinga nya, Disa pun tak jauh beda, kedua nya sudah lama berbaikan, dan tak ada lagi yang Aksa tutupi termasuk Deo yang menembak nya.

"Deo uke lo galau nih!" teriak Disa, membuat Aksa mendelik tak suka.

Deo yang merasa terpanggil melirik sebentar ia tersenyum ke arah Aksa.

"Huh! Kalian harus segera bikin anak si biar mmpphh..."

Aksa menyumpal mulut Disa dengan kertas yang ia bentuk menjadi bola kecil.

"Deo lo homo?"

"Deo lo pacaran sama Aksa?"

"Aksa lo pacar Deo?"

MINE { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang