33.

19.6K 1.6K 63
                                    

Reza disibukkan dengan tugas-tugasnya, harusnya siang ini ia menemui Aksa karena sudah janji akan datang menemui si manis disekolah nya.

Namun sial nya sang dosen lagi-lagi memberikan tugas, karena Reza selama lima hari tak masuk, alhasil ia harus menerima kenyataan pahit tentang tugasnya.

Reza merutuki ponselnya yang kehabisan kuota dan sialnya dikantin tak ada wifi.

Sedangkan disekolah Aksa marah-marah tak jelas, sedari tadi ia menunggu cowok bermotor hitam itu, namun tak ada juga padahal cowok itu janji akan makan siang bersama nya.

Tidak! Aksa bukan berharap hanya saja ia kesal karena sudah menolak ajakan Deo, kalau saja akan begini Aksa mana mungkin menolak ajakan Deo.

Aksa memang tak membalas pesan tentang ajakan itu, namun ia hanya ingin tahu apakah Reza serius dengan ketikannya di chatt.

Dan yah lagi-lagi Aksa kecewa pada dirinya sendiri, ia terlalu percaya diri berharap Reza berjuang nyatanya cowok itu hanya membual, bel masuk sudah berbunyi nyaring Aksa kembali ke kelasnya hari ini ia melewatkan makan siangnya.

"Muka lo kayak monyet nyasar, anjirr." celetuk Disa saat melihat wajah sahabatnya yang masam itu.

"Gue lapar." ucap Aksa ia menenggelamkan kepalanya pada tangan yang ia lipat diatas meja.
 
Tak

Disa memukul kepala Aksa dengan buku paket membuat Aksa meringis.

"Ya makan, kenapa malah ngomong gak jelas." ucap Disa sebal.

"Kan udah masuk." elak Aksa tak terima, ia mengangkat kepala nya.

"Tadi kemana aja? Lagian istirahat itu ke kantin bukan ketemuan sama Pak satpam." ucap Disa.

Aksa semakin kesal, tak seharusnya ia menunggu di pos satpam, buat apa?

"Kak Eza bilang dia mau kesini makanya gue nungguin dia." ucap Aksa jujur.

"Wah wah lihat si bodoh nan buruk rupa ini telah kembali." cetus Disa ia mengusap kepala Aksa, "Lo bego atau apa Sa, kalau emang dia janji dan belum dateng juga mikir positif lah siapa tahu dia sibuk, dan kenapa lo gak chatt dia aja?" ucap Disa.

"Gengsi." Aksa memang selalu jujur pada Disa.

Tak

Lagi-lagi kepalanya mendapatkan pukulan dari Disa.

"Nah emang lo tuh bego Sa, ya kalau lo gak chatt gimana lo tahu kenapa si keong gak datang." ucap Disa ia memijat pipinya yang terasa pegal karena terlalu keras bicara.

Benar apa yang Disa bilang jika ia tak menghubungi Reza, mana tahu kenapa cowok itu tak datang, sebenarnya ia tak berharap namun ia hanya ingin tahu kesungguhan Reza.

Aksa mencoba menghubungi Reza, mengalahkan egonya, namun setelah ia membanting harga dirinya justru panggilan nya tak diangkat oleh Reza.

"Anak dakjal." umpat Aksa kesal, ia menelungkup wajahnya, Disa hanya menggeleng kan kepalanya tak mengerti dengan cara pikir Aksa.

'Cinta tapi gengsi' mungkin itu judul khusus untuk percintaan rumit sahabatnya.

Aksa tak ingin berharap namun rasanya sangat kesal saat Reza tak datang, apalagi keadaan perutnya yang sedari tadi terus berbunyi membuatnya ingin sekali memukul lelaki itu.

_______

Reza berlari dari lantai lima sampai bawah, hari ini begitu sial baginya tugas tak henti-henti menyerang nya.

Dan lift  nya sedang rusak, terpaksa ia turun tangga sesekali berlari kecil ia tak ingin membuat Aksa marah.

Saat sampai dibawah, ia segera berlari keparkiran.

MINE { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang