27.

21.6K 2K 222
                                    

Brak!

Reza membanting tubuh penuh lebam Aksa ke lantai, Aksa terus menerima pukulan dari Reza.

Sesekali ia melawan, namun tenaga nya sudah habis terkuras.

"Sekali lagi lo ngomong gitu." ucap Reza matanya berkilat penuh kemarahan. "Ancur lo." ancam nya.

"Dalam mimpi mu!" teriak Aksa, ia berdiri dengan susah payah. "Aku mau kita putus, akhiri saja hubungan tak jelas ini!" ucap Aksa, ia sedikit meringis saat berteriak bibirnya sedikit sobek akibat pukulan Reza.

Reza mencengkram dagu Aksa, ia menatap tajam cowok manis itu.

"Lo pikir lo siapa?!" bentak Reza, ia melepas cengkraman nya.

"Aku?" tanya Aksa ia terkekeh. "Aku anak yang terbuang demi mengejar cinta yang salah, aku cowok yang dengan gampangan mau jadi yang kedua dan aku...." Aksa menggantung ucapannya. "Aku pacar yang tak pernah dianggap sekalipun, bahkan dengan teganya pacar nya sendiri mau berbagi dengan temannya." tutur Aksa panjang.

Reza diam ia baru sadar bahwa Aksa mendengar obrolannya dengan teman-teman nya.

"Jadi ayok putus, aku capek." lirih Aksa, ia sudah menyerah.

Bug

Satu pukulan Aksa terima diperutnya, ini sangat sakit.

Cuh

Reza meludah, ia sama sekali tak menyesal melakukannya.

"Lo tuh emang murahan! Lagian selama ini lo tuh cuman mainan gue, mau lo ciuman sama siapapun gue gak peduli, dan yah lo mau putus pun gue gak peduli!" ucap Reza dengan napas yang terengah karena emosi.

Aksa memejamkan matanya, ia menahan rasa sesak dihatinya.

"Lo tuh emang jalang! Gak ada bedanya sama lonte jalanan!" ucap Reza.

Dari sekian makian yang Reza ucapkan ini yang paling menyakitkan, Aksa menunduk menahan dada nya yang terasa nyeri.

"Mau lo ngangkang didepan si Kurnia atau cowok manapun gue gak peduli, karena pada dasarnya lo emang murahan." tekan Reza ia menoyor kepala Aksa lalu berlalu pergi ke kamarnya.

Aksa terduduk, ia tak menangis namun ia melamun memikirkan setiap ucapan yang keluar dari mulut Reza.

____________

Pukul sepuluh Reza bangun, ia tak ada jadwal ngampus sekarang.

Reza menuruni tangga, terlihat sepi ia melirik ke kamar Aksa yang masih tertutup.

Reza pergi menuju dapur, sudah banyak makanan dihidangkan dimeja makan.

'dimakan ya Kak, ini sarapan terakhir dari ku.'

Setelah membaca note didekat piring, Reza kembali menaiki tangga memeriksa kamar Aksa.

"Aksa!" teriak Reza namun tak ada jawaban, Reza membuka pintu yang ternyata tak dikunci.

Kamarnya terlihat rapih, foto dirinya dan Aksa yang selalu di pajang diatas nakas sudah tidak ada.

Reza membuka lemari baju Aksa dengan panik, kosong Aksa pergi.

"Lo kemana sialan." gumam Reza kesal.

Aksa benar-benar pergi, jadi benar semalam mereka berakhir? Mereka putus?

Reza menghubungi nomer Aksa namun tak aktif, oh ayolah ia tak mau Aksa pergi.

Ia menatap secarik kertas diatas nakas, lalu mengambilnya.

Kak Eza.....

Maafin aku ya, selama ini udah suka sama Kakak. Makasih udah mau nerima aku walaupun terpaksa.

MINE { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang