32. Alasan Menjauh

332 8 0
                                        

Chapter 32: Alasan Menjauh
.
.
! don't forget to vote for me !
ENJOY

! don't forget to vote for me !ENJOY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- FLASHBACK ON -

Malam dimana semuanya benar-benar kacau. Elgran tersungkur berkali-kali dengan tubuh yang terus dihajar berulang kali tanpa ampun. Tiga laki-laki yang lebih tua darinya itu bahkan tidak memiliki rasa kasihan.

Wajah Elgran telah penuh luka. Diumurnya yang masih remaja, dia tidak tau harus melakukan apa. Teman-temannya sudah tidak lagi berdaya karena dihajar habis habisan.

“MAMPUS ANJING! MATI LO SANA! PENGKHIANAT BANGSAT,” seru salah satu dari tiga laki-laki itu.

Mereka bertiga menghentikan aksi mereka dikala merasa Elgran tak lagi berdaya. Ketiga lelaki itu mengeluarkan rokok dan menghisapnya sebelum mengumpat kearah Elgran dan teman-temannya.

Merasa gerombolan lelaki tadi sudah pergi, Elgran yang sekarat cepat-cepat bangun dan merogoh saku celananya. Tangannya yang terluka menyulitkan ia untuk meminta pertolongan.

Ponselnya retak dan ia kesulitan. Rasa sakit di sekujur tubuhnya sebisa mungkin ia tahan demi teman-temannya yang juga butuh pertolongan.

Kontak satu perempuan terpampang jelas disana. Ia menekan tombol telepon karena tak ada pilihan lain lagi. Elgran benar-benar butuh pertolongan seseorang, siapapun itu.

“Nay...” Elgran bergumam.

“Halo, siapa ya?” Namun sayangnya, suara yang pertama didengar oleh Elgran bukanlah suara Anaya. Itu suara orang lain.

“Anaya.. dimana.. Nay, gue.. butuh lo... Tolongin gue..” ucap Elgran terbata-bata.

Perempuan di seberang sana tampak kebingungan. “Maaf saya sepupu Anaya. Kalau mau cari Anaya, dia udah ga disini lagi.” Perempuan itu berkata.

“Di—dia dimana?”

“... Anaya pindah ke Bali. Ponsel ini sekarang punya saya. Maaf kamu kalau cari Anaya lebih baik langsung ke dia, jangan ke saya. Makasih,” ujar perempuan itu kemudian langsung menutup teleponnya.

Elgran terkejut. Anaya tidak bilang apapun tentang ia yang ingin pindah dari pulau ini. Bahkan mereka tidak pernah membicarakannya. Elgran melihat satu notifikasi email yang baru saja masuk. Dengan tangan gemetar, ia menekannya. Sebuah surat dari akun email bernama naynayaze@gmail.com terlihat jelas.

Elgran membacanya. Itu sebuah surat perpisahan dan permintaan dari Anaya jika Elgran tidak boleh mencarinya lagi. Disana, Anaya bilang jika ia ingin kehidupan yang baru tanpa menjelaskan maksud dari kata-katanya.

LOOK AT ME - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang