55. I Love You More...

797 15 0
                                    

55. I Love You More..
.
.

HALO! chapter ini aku buat agak panjang. Kalian bener bener harus baca sampai akhir! ada sesuatu yang mungkin bisa mengandung bawang. Kalian tolong simak.

⚠️2000 words lebih⚠️

don't forget to vote for me
ENJOY

don't forget to vote for meENJOY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaga anak ini, ya..?" Acel berkata. Perlahan pandangannya menggelap. Kepalanya mati rasa dan ia hilang kesadaran.

"PANGGIL AMBULANS!! CEPAAATT!!" pekiknya yang sudah panik setengah mati. Pahanya dan bajunya kini sudah penuh dengan darah. Darah Acel terus mengalir dari tubuhnya. Ia takut akan keadaan Acel. Tidak mau memikirkan aneh aneh. Elgran segera menggendong istrinya dari sana.

***

Acel langsung dibawa ke unit gawat darurat. Darah tak henti hentinya mengalir dari bagian bawah perutnya. Kepalanya juga terbentur aspal dengan sangat keras. Banyaknya darah membuat kesadaran Acel memudar perlahan.

Elgran menangis ketika membawa Acel selama perjalanan menuju rumah sakit. Ia tak henti-hentinya memanggil nama Acel. Gadis itu mendengar namanya dipanggil samar samar. Ia tidak sadar karena kehilangan banyak darah.

Dokter membawa Acel ke sebuah ruang pemeriksaan. Ditutupnya pintu agar Elgran tidak masuk. Lelaki itu hanya bisa pasrah dan menunggu sambil terus menerus mengucapkan doa dalam hati.

Elgran juga sudah menghubungi kedua orang tuanya dan kedua orang tua Acel. Bergegas mereka berempat kerumah sakit dan meninggalkan pekerjaan mereka masing-masing.

Tak lama, Vionella dan Jeff datang dengan raut wajah sangat khawatir. Bahkan terlihat dari mata Vionella, wanita itu sepertinya ingin menangis.

Elgran yang melihat kedatangan mertuanya itu lantas berlutut dan berjongkok hingga ia hampir mencium kaki Vionella. "Maafin Elgran, Bun... Elgran gabisa jagain Acella.. Elgran.. Elgran juga nyesel. Pukul Elgran, Bun. Pukul.." katanya sambil menangis tersedu-sedu di sana.

Vionella langsung membantu Elgran berdiri dan menatap lamat-lamat kedua manik hitam Elgran. "Acella.. kenapa?"

Elgran masih menunduk dan diam seribu bahasa. Matanya masih terus menerus mengeluarkan air mata. Lelaki itu menangis.

Vionella melihat Elgran tak kuasa berbicara lantas mengajak Elgran untuk duduk di salah satu kursi panjang. Menenangkan anak menantunya dan menunggu sampai Elgran bisa berbicara.

"Bun.." Elgran menatap mata Vionella.

"Ya?" balas Vionella dengan suara lembutnya.

LOOK AT ME - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang