21. Perkara Liptint

359 11 0
                                    

Chapter 21. Perkara Liptint
.
.
Lanjutan dari Chapter 20: Perlakuan Elgran
.
hey readers! 😎
Bagaimana kabar kalian nih?
Semoga yang vote cerita aku hari nya selalu minggu hehehe😋🙏

Klik tanda bintang juga ya !
terima kasih 💗
.
Beri bintang 💫💫
! don't forget to vote for me !
❗ENJOY❗

Beri bintang 💫💫! don't forget to vote for me !❗ENJOY❗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari pagi baru saja bersinar dari arah timur. Tumben sekali hari ini Elgran dan Acel lebih dulu bangun. Mereka berdua terbangun secara bersamaan kali ini.

"ELGRAN!!!!!! LO NGAPAIN GUE?!!" Acel berteriak di depan cermin riasnya.

"Hah?" tanggap Elgran ketika baru saja selesai mengancingkan seragam sekolahnya.

"LEHER GUE...." kata gadis bernama belakang Adhitamana itu. Acel menunjuk lehernya yang tercetak beberapa tanda merah.

Ketika Acel sedang heboh dengan lehernya, Elgran justru hanya tertawa terbahak-bahak. Lelaki itu menyaksikan istrinya yang panik bukan main karena tanda itu.

"Ini gimana.. nanti kalo guru Bk liat gimana, El?" tanya Acella panik.

"Pakein fendosen aja sih apa susahnya," tutur Elgran sambil mengambil botol kecil berwarna cream disana.

"Foundation!! fendosen, fendosen, matamu fendosen!" gerutu Acella dengan kesal.

Sekali lagi, Elgran hanya terkekeh tidak jelas. Lelaki itu mana tau alat-alat yang biasa digunakan para wanita untuk mempercantik wajahnya.

"Iya udah apa kek, pake aja biar ga keliatan," perintah lelaki itu.

Acel merasa benar dengan perkataan Elgran. Perlahan, dia mulai mengoleskan krim itu ke lehernya. Benar saja, tanda merah bekas malam tadi tidak terlihat lagi.

"Gila jadi putih banget." gumam Acel seraya memegang lehernya yang sudah dioleskan foundation itu.

"Udah buruan," ajak Elgran dengan tas yang sudah siap di punggungnya. Acel mengangguk dan segera mengambil tas nya. Gadis itu berjalan kebawah dengan Elgran yang memimpin di depannya.

"Gue gamau naik motor lo lagi!" gerutu Acel ketika mereka sudah sampai di depan pintu.

"Lah emang kenapa?" tanya Elgran yang sudah terlanjur mengambil kunci motor ditangannya.

"Lo tuh kalo bawa motor udah kayak kesetanan! yang ada lo malah bawa gue ke akhirat bukan ke sekolah!" Kesal gadis itu.

"Itu udah kecepatan standar, Cel" respon Elgran.

"Iiihh gamau, gue gamau naik motor lo pokoknya. Gue sama pak Tono aja. Beliau udah nungguin tuh.. gue duluan ya hehe.." ledek Acella yang kemudian berjalan kearah mobil yang sudah menunggunya di depan gerbang rumah.

LOOK AT ME - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang