Menikah dengan gadis yang memiliki penyakit yang hampir tidak bisa disembuhkan?
Karena keterpaksaan keluarganya, Elgran terpaksa harus menikahi Acella untuk kepentingan perusahaan sang Papa. Namun demikian, rasa nyaman begitu cepat tumbuh diantara m...
. . lanjutan dari chapter 2: bertemu lagi ! don't forget to vote for me ! ❗ENJOY❗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih kesal karena masuk ke kelas yang sama, Acella memilih untuk bungkam dan pasrah pada takdir konyolnya ini. Ia sebenarnya sangat kesal dan muak melihat wajah Elgran yang sangat menyebalkan itu.
Apalagi ketika pertemuan pertama mereka kala itu yang langsung membuat Acel menaruh rasa benci pada Elgran.
“Kalian langsung masuk kelas abis ini. Wali kelas kalian yang akan menuntun kalian ke kelas. Jangan sering membolos, ya, kalian harus menjadi murid terbaik disini.” peringat Bu Manik sebelum akhirnya mereka meninggalkan ruangan itu tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Mereka berdua alias Acella dan Elgran masuk ke kelas 11 MIPA I. dengan di iringi guru di depan mereka. Bu Sulna, wali kelas mereka mulai memasuki kelas.
"Baik anak anak selamat pagi, sekarang ibu mau memberikan sedikit pemberitahuan bahwa di kelas ini ada 2 orang murid baru yang akan belajar bersama dengan kalian." Bu Sulna menjelaskan. Tangan guru itu menuju pada pintu masuk kelas yang dimana ada Acel dan Elgran yang menunggu giliran untuk masuk memperkenalkan diri.
"Kalian, perkenalkan diri dulu." Perintah Bu Sulna.
"Halo semua, saya Acella Madellyn Adhitamana, panggil aja Acel, saya harap kita bisa berteman dengan baik disini." ucapnya dengan jelas.
Dilihat lihat, hampir semua murid laki-laki memandang Acel. Iya, Acel memang sangat sangat cantik dan memasuki ketegori siswi tercantik disana. Hampir beberapa orang disana membicarakan mereka berdua yang tampak serasi.
"Acel, ada dua bangku kosong di ujung, kamu duduk disana ya.” Bu Sulna menunjuk 2 kursi kosong di ujung kelas yang memang tidak ditempati.
"Saya Elgran Azelvin Almaraja, panggil aja El atau Elgran." Tanpa banyak basa-basi, Elgran juga di perintahkan oleh Bu Sulna untuk duduk bersama Acel di ujung. Membuat Acella lagi-lagi mendengus malas. Memang sepertinya takdir ingin main-main dengannya.
"GANTENG BANGET ANJIR!"
"IYA CUY DUH PACAR IDAMAN INI MAH, UDAH PUNYA PAWANG BELUM YA?"
"Gue harus bisa dapetin tu cowok!"
"AURA AURA HORKAY!!"
Yaaa kira kira begitulah gosipan dari banyak nya murid perempuan di depan Elgran. Yang menjadi bahan gosip hanya cuek dan memfokuskan pandangannya pada perempuan di sampingnya yang begitu cantik ketika dilihat dari dekat seperti ini.
*** B
anyak yang bertanya ada hubungan apa Acella dengan Elgran hingga sepertinya Acella enggan untuk menatap wajah laki-laki itu. Dan justru sebaliknya, Elgran malah tertarik dengan perempuan unik ini.
keluarga Acella adalah keluarga yang terbilang sangat penting di kalangannya. Jeff Adhitamana, ayah atau kapala keluarga dari ADTMAN group itu memiliki 2 perusahaan besar di pulau Jawa dan Bali. Sedangkan Vionella Madellyn, istri sekaligus ibu dalam keluarga Adhitamana yang juga berperan penting dalam bisnis mereka.
Suatu malam pada tanggal 9 November, ADTMAN Group mengadakan pertemuan antar kolega dalam rangka berkembangnya bisnis mereka. Salah satu tamu penting dalam acara ini adalah keluarga Almaraja.
Almaraja Group Company, yang dipimpin oleh Jason Almaraja atau ayah dari Elgran Azelvin Almaraja. Almaraja group itu sendiri memiliki 1 perusahaan di Indonesia. Jeff mengundang sekaligus berdiskusi tentang bisnis nya kepada Jason yang katanya akan berkerja sama.
Setelah berdiskusi masalah bisnis, mereka akhirnya mengadakan perjamuan makan malam antar dua keluarga itu. Jason dan Jeff memang dekat sejak kuliah di Swiss. Jadi tak heran jika sekarang mereka adalah partner bisnis yang sukses.
Di tengah makan malam itu, Jason melihat perempuan yang sepertinya sebaya dengan putra bungsunya itu. Pria 49 tahun itu lantas berbincang mengenai putra putri mereka dengan Jeff.
“Masalah kerjasama ini tak mudah, Jeff. Sepertinya para departemen ingin ikatan yang lebih kuat untuk mengetahui jelas alasannya. Zaman sekarang para petinggi perusahaan akan melihat latar belakang keluarganya, jika tidak, mereka akan menolak bisnis penting ini.” Jason berkata.
Jeff mengerti maksud ucapan temannya itu. “Ya, saya paham itu. Kau mau menjodohkan putra sulungmu dengan putriku? Secara, umur mereka juga tak jauh.” jawab Jeff dengan senang.
“Putra sulung saya? Rico maksudmu? Ah, dia tidak akan mengelola perusahaan pusat Almaraja group, dia akan melanjutkan bisnis cabang di Bali setelah kuliah. Yang akan mengelola Almaraja group adalah putra bungsu saya, Elgran Azelvin, jadi lebih baik putri mu lah yang menjadi calon putra bungsu saya. Bukankah itu lebih baik?” katanya yang lantas disetujui oleh Jeff dengan cepat.
Setelah saling bertanya tentang anak masing masing, mereka berdua sepakat untuk menjodohkan Acella dengan Elgran berhubung kedua nya sama sama memiliki umur yang tidak berbeda jauh.
Setelah membicarakan hal ini lebih lanjut, barulah dua orang tua itu memberitahukan hal penting ini pada anak-anak mereka. Acella, selaku anak tengah Adhitamana itu tentu tak akan bisa membantah perintah penting sang Ayah. Namun, hatinya tentu menolak, dia tak akan pernah mau menerima perjodohan ini bagaimana pun caranya. Memangnya ini masih zaman Siti Nurbaya? Hanya saja, Acella tak bisa mengutarakan hal itu pada keluarganya agar menjaga image baik dirinya.
Sedangkan Elgran, laki-laki itu secara terang terangan menyetujui perjodohan ini. Tanpa peduli resiko yang akan dia ambil nantinya. Jujur saja, Elgran juga tertarik pada Acella sejak pertama kali bertemu di acara perjamuan ini.
Mendegar kedua anaknya setuju, kedua pimpinan group besar itu pun sepakat dan berjanji akan menikahi putri dan putra mereka kelak, juga menjadikan mereka Aset Penting untuk perusahaan nantinya.
. . . gimana suka ga sama lanjutan nya? atau kurang pas?
Jangan lupa vote ya ! .
.
segitu aja untuk chapter 3 ini. belum kepikiran lagi gimana selanjutnya.
Enjoy!💫💫
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.