25. Little Junior

477 11 0
                                    

Chapter 25: Little Junior

"Pantas janinnya masih lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pantas janinnya masih lemah. Pasien masih 18 tahun dan sudah mengandung. Sebaiknya kamu menjaga pasangan kamu agar tidak terjadi seperti ini. Saya kasihan melihat remaja seperti dia yang janinnya masih terlalu lemah sudah mengandung seorang anak." dokter berkata.

Spontan, seluruh tubuh Elgran seperti dilapisi lilin. Dia tidak bergerak bahkan untuk mengedip saja Elgran lupa bagaimana caranya. Rasa terkejutnya luar biasa ketika kalimat itu terlontar dari mulut sang dokter.

"M-mengandung, dok?!"

"Ya, tadi saya juga melakukan beberapa pengecekan intensif terhadap tubuh pasien. Sepertinya pasien telah lama mengidap satu penyakit di paru-parunya, ya? Apa kamu menyadari itu?"

"Ya... saya tau dok."

Dokter kembali menghela nafasnya. Tidak pernah baginya mendapat pasien seperti ini. Ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan bagi remaja seusia mereka.

"Kehamilan ini cukup beresiko bagi ibu dan anak. Kanker itu bukan suatu hal yang sepele, bila seseorang mengandung dengan memiliki riwayat penyakit, dia akan beresiko juga pada sang bayi," dokter berucap pilu. Bagai diiris pisau, hati Elgran rasanya sangat sakit. Fakta bahwa calon bayi yang ada di rahim sang gadis masih sangat lemah, membuatnya merasa sangat bersalah.

"Karena kandungannya sudah memasuki usia 2 minggu, tolong segera hubungi dua keluarga ya, pacar kamu mungkin sedikit kaget denger ini,"

"Dia istri saya, dok." Dokter mematung dengan ucapan Elgran. Istri katanya?

Setelahnya tak ada jawaban lagi dari dokter itu. Dia sibuk menuliskan lembar tebusan obat untuk diberikan pada Elgran. Sang lelaki yang tadi juga diam, kini memfokuskan pandangannya pada Acella yang terbaring di belakang meja mereka. Dia tampak terpejam tenang dengan nafas teratur. Sepertinya cairan infus yang dokter berikan berhasil membuat tubuhnya kembali normal.

"Ini beberapa obat yang harus dikonsumsi calon ibu, ya. Tenang aja, obat ini hanya obat agar janinnya cukup menerima cairan, jangan lupa nanti konsumsi vitamin ibu hamil secara rutin seminggu sekali ya. Saya akan kembali nanti," pungkas dokter yang diangguki oleh Elgran. Punggung wanita paruh baya itu sudah keluar ruangan, memberi kesempatan pada dua pasangan ini disana.

Elgran berjalan menghampiri Acella. Dia menggenggam tangan sang gadis penuh kasih sayang, mengelus punggung tangan itu sembari merapalkan doa untuknya. Rasanya sangat bahagia menerima kenyataan bahwa mimpinya untuk dipanggil seorang Ayah akhirnya terwujud. Namun entah kenapa, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya saat ini. Dia takut Acella tak kuat dengan kehamilannya, dia takut hal buruk terjadi pada cintanya jika mereka berusaha mempertahankan sang bayi.

Elgran benar-benar takut.

"El..." Acella bergumam sambil perlahan membuka matanya.

"Ya, sayang..." sautnya. Kepala Acella berpaling melihat figur tampan sang suami yang terlihat menatapnya penuh cinta, seakan antusias menunggu dia bangun dari kesadarannya.

LOOK AT ME - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang