29. Pregnant 🐻

36 4 0
                                    

☀️☀️☀️

"Arkan sama Sekar, lo berdua bawa Naira sama Nadya ke luar rumah, terserah lo ajak keliling atau gimana, pokoknya jangan di rumah."

Arkan mengangguk, "Can sumpah lo kalo emosi jangan ke adek lo sendiri, maksudnya iya gue tau lo berhak marah tapi jangan sampek keterlaluan."

"Lea bakal ikut sama lo Can, gue takut lo bakal diatas ambang emosi lo," ucap Sekar menyuruh Lea ikut dengan Candra.

Naira dan Nadya keluar dari kamarnya lalu menatap Candra yang sudah mengeluarkan wajah marahnya. "A'a... adek laper," ucap Nadya.

"Eh kalian berdua ikut Teteh yuk? Kita beli es krim, mau? Atau ayam?" tanya Sekar. Nadya mengangguk senang, tapi tidak dengan Naira. "A'a kenapa dah?"

"Naira, ikut kakak yuk? Ayok pergi ke mall."

Naira hanya mengangguk lalu ikut dengan Arkan san Sekar pergi, tentu saja Nadya juga ikut. Candra sedari tadi sudah menyuruh Fiya untuk memanggil Johan dan kedua orang tua Johan ke rumahnya.

Tak lama, Fiya, Johan dan kedua orang tuanya datang. Candra mempersilahkan duduk kepada orang tua Johan. "A', ini kenapa sih? Eh Teh Lea ini kenapa?"

Lea hanya bisa diam tidak mau ikut campur, karena disini Candra sudah tidak bisa dibantah. "Eh ini abang nya Fiya ya?"

"Iya saya Candra. Sebelumnya saya mohon maaf karena mungkin mengganggu waktunya ibu sama bapak untuk pergi ke rumah saya, karena ini sangat penting buat anak bapak dan ibu, bahkan buat adek saya sendiri juga."

Johan dan Fiya saling menukar pandangannya. Feeling yang di dapat tidak baik. "Fiya, jawab dengan jujur, lo juga Johan jawab dengan jujur."

"A', ken—"

"Lo hamil?"

Semua orang yang ada disitu langsung diam. Bahkan kedua orang tua Johan juga terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Candra.

"A'a, a-aku i—"

"Hamil anaknya Johan?" tanya Candra memperdetail pertanyaan.

"Maaf nak, anak saya tidak mungkin berbuat seperti itu.. jangan men—"

Ucapan bapaknya Johan terpotong oleh Candra yang mengeluarkan kertas dan semua bukti yang ia dapatkan. Ada kertas penyataan, foto USG, dan testpack.

"Fiya Indriani hamil anak Johan Ardhiyaksa, saya ada bukti."

"Johan! Kamu.." ucap sang ibu terkejut dan menutup mulutnya. "Johan!! Apa yang kamu lakukan hah?!" tanya papahnya Johan.

Candra menarik tangan Fiya. "Pertama bohong, kedua bisa-bisa nya lo hamil di luar nikah, ketiga lo tau gue bahkan belum nikah, gue baru mau nikah sama Lea trus lo kayak gini? HAH?!"

"Hikss hikss A'a maafin Fiya... hikss."

"Kenapa gak nolak? Lo digituin nolak Fiy nolak!"

Candra beralih menoleh Johan yang sedang menangis setelah mendapat pukulan dari papahnya. "Lo juga, ngapain hamilin adek gue hah?! Lo sama aja ngerusak masa depan adek gue ngerti gak sih?"

PLAKK..

Candra menampar pipi Johan dengan keras membuat Fiya dan Lea terkejut. Fiya menarik tangan Candra lalu memohon maaf. "A'a.. jangan tampar Johan plis hikss hikss ini salah Fiya juga A'.. hiks."

"Diem lo!"

"Johan! Ayok kita pulang!! Nak Candra, kita bicarakan besok lagi ya. Saya, Johan dan istri saya pamit pulang. Maafkan anak saya..."

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang