My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]

16. Grisella 🐻

☀️☀️☀️

Candra sedang berjalan menemani Nadya mengambil jajan di minimarket. Nadya merengek ingin cemilan, jadi Candra membawa adiknya itu ke minimarket depan perumahannya.

"A'a..."

"Udah dek?" tanya Candra. Nadya menggeleng lalu menunjuk salah satu rak yang sudah berantakan membuat Candra membulatkan matanya.

"Aduh dek ini kenapa bisa jatuh semua hm?" ucap Candra sambil merapikan jajan yang dijatuhkan Nadya tadi.

"Maaf atuh A', dedek gak sengaja."

"Iya gapapa, udah selesai milih jajannya?" Nadya mengangguk lalu Candra berjalan sambil menggendong Nadya pergi ke kasir. Candra memicingkan matanya melihat salah satu gadis yang sedang kebingungan. Candra merasa tak asing dengan gadis itu.

Candra menghampiri gadis itu lalu menepuk bahu gadis itu. "Sella?"

"Eh? Ecan?"

"Grisella kan? Eh dek kamu inget dia? Teh Lala itu lohh," tanya Candra menyuruh Nadya melihat wajah gadis yang ada di depannya.

"Teh Lala? Gak keliatan atuh A', dia pakek masker."

Gadis yang memakai masker itu langsung melepas maskernya lalu tersenyum manis kepada Nadya. "Gimana udah keliatan kalo ini teteh Lala?"

"LOH TETEH?!"

"Ya Allah dek baru sadar, ini tuh ya teh Lala yang kamu maksud."

Gadis yang bernama Grisella itu langsung tertawa lalu menyubit pipi Nadya pelan. "Ecan... apa kabar gue kangen sama lo."

"Cyeilah gue dikangenin, eh lo kesini gak bilang-bilang atuh Sel?" ucap Candra sambil tertawa pelan.

"Gue pindah sini, Ecan... Dan gue nanti pindah ke sekolah lo."

"Serius? WAHH, oke sip mantap ntar sama gue. Lo sendiri atau gimana sama mamah papah lo?" tanya Candra.

"Sendiri Can, gue ada di apartemen tante gue gitu."

Candra mengangguk mengerti. Gadis itu bernama Grisella, biasanya Ecan memanggil dia itu Sella, tapi adik-adiknya Ecan memanggil Sella itu teteh Lala. Grisella ini teman oroknya Candra, di Bandung. Dari kecil mereka sudah berteman. Itu lah seputar info tentang Grisella.

Candra menatap section yang ada di depannya Sella. "Lo cari apa Sel?"

"Hehe ini atuh Can, tepung maizena yang mana sih aing teh bingung atuh Can," ucap Sella lirih. Dia memang perempuan, tapi dia lemah dalam sesuatu yang bertentangan dengan dapur.