9. Transfer 🐻

24 7 0
                                    

☀️☀️☀️

"Om Bima."

"Eh nak Candra, sini nak," ucap papahnya Lea yang bernama Bima. Candra langsung membantu Bima yang kesulitan untuk duduk. Bima tersenyum dengan perlakuan Candra. Lea yang sedari tadi hanya berdiri di belakang Candra sekarang duduk di kursi samping bagian sisi satunya ranjang papahnya.

"Candra kan iya bener? Anaknya Haris?"

"Iya om," jawab Candra dengan sopan.

"Pacarnya Lea? Kapan jadian, kok papah gak kamu kasih tau?" ucap Bima bertanya ke Lea.

"Y-ya kan baru k-kemarin."

Bima langsung terkekeh geli melihat gadisnya malu-malu mengatakan waktu jadian. Candra hanya bisa memperlihatkan senyumnya. "Kamu ngapain gak duduk?" tanya Bima.

"Berdiri aja om gapapa. Oh iya, om udah baika— aduh ngapain di pukul si Le? Kan aku tanya doang kenapa dipukul?" gerutu Candra setelah tangannya dipukul oleh Lea.

"Ngapain nanya, orang udah tau begini."

"Heh, judes banget. Ya gapapa dia tanya, namanya basa-basi yang sopan santun," ucap papahnya Lea. Gadis itu hanya mendengus membuat Candra terkekeh melihat Lea kesal.

"Eum... gimana ya keadaan om kalo jujur sih gak baik. Tap—"

"Papah harus sembuh, kalo gak sembuh trus Lea sama siapa? Papah tau kan Lea gak mau sama mamah pah. Ih coba tanya Ecan deh, kemarin mamah nampar Lea 2 kali pah. Lea gak mau sama mamah," ucap Lea dengan lirih.

"Ecan? Loh namamu kan Candra? Oh... panggilan sayang?"

"Pah... namanya dia tuh Haidar Ecandra, lagian keluarganya manggil juga Ecan ih apa sih papah ih gitu."

"Hahaha iya-iya. Lea manja banget sama kamu Can?"

"Banget om."

"Gak!"

Lea menatap tajam Candra. Lagi-lagi Bima tertawa dengan pelan gemas dengan putri nya ini. "Gak usah ditanya sih Lea emang gitu."

"Bohong ih!" ucap Lea dengan kesal.

"Udah-udah papah mau ngomong serius. Lea... papah juga udah capek sama kelakuan mamah mu itu, gak tahan lagi papah. Bahkan papah sakit gini, mana ada mamah mu dateng. Kan gak ada? Lea... kalo papah sama mamah pisah kamu gak papa kan? Atau kamu malah gak mau?" ucap Bima lebih serius.

Candra yang mulai merasakan hawa aneh, dan topik yang tidak berkaitan dengannya ia memutuskan untuk pergi keluar. "Om, Candra keluar aja ya om? Ini urusan keluarganya om, Candra gak mau ikut campur om."

"Eh enggak-enggak. Kamu tetep disini, masih ada kaitannya sama kamu ini Candra.. udah sini. Tapi nanti om kasih waktu untuk kamu ngomong, oke?" Candra mengangguk nurut.

"Lea... gimana nak?"

Lea terdiam sejenak sambil menatap Candra yang memang gak ada kaitannya dengan pria itu. Candra yang di tatap hanya memberi tatapan balik kepada Lea dengan mengode bahwa semua keputusan ada di tangan gadis itu, dan Candra tidak berhak mengatur segalapun. "Lea gapapa pah, asal papah bahagia Lea gapapa. Lea tinggal sama papah doang aja gapapa, Lea juga capek sama mamah."

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang