35. JJ 🐻

34 4 0
                                    

☀️☀️☀️

Lea membuka matanya pelan lalu ia mencoba membalikkan badannya, ia langsung terkejut melihat Candra yang sedang menatap dirinya juga. Lea langsung diam dan mengingat kegiatan semalam, Lea membuka selimutnya lalu menutupnya kembali bahkan ia menarik lebih ke atas lagi.

Lea menatap Candra yang masih menatap dirinya juga. "Can, ngapain? Jangan bikin kaget gitu."

"Aku cuman ngeliatin kamu dari tadi."

Lea melihat Candra sudah menggunakan pakaian rumahnya. "Kamu udah mandi?"

"Udah, aku tadi pagi bangun."

"Lah emang ini jam berapa?"

"Jam 9, gapapa atuh aku yang bikin kamu capek semalam ya masak aku tega bangunin kamu pagi-pagi. Apa ya kemarin selesai mau subuh an kan ya?" tanya Candra.

Lea hanya diam tidak menjawab pertanyaan pria itu. Telinga nya tiba-tiba mendengar keramaian di luar kamar. "A', di luar ada apa?"

"Ada apa g— ohh itu tadi alasan aku bangun pagi, tiba-tiba banget si Arkan, Sekar, Rey sama Windy dateng."

"Heh ngapain?!"

"Niatnya main katanya, tapi aku ngomong kamu masih tidur aku juga baru tidur, mereka ngomongnya gapapa soalnya mereka mau main sama Naira Nadya."

Lea mengusap wajahnya. "Aku jadi gak enak lah sama mereka. Harusnya kamu bangunin aku!"

"Ya maaf aku kan gak tega sama kamu Le."

"Ya gak masalah tega gak tega nya Ecan, aku gak enak sama mereka, sama aja mereka tuh tamu!"

Candra hanya bisa diam karena kena semprot istrinya. "Udah ah aku mau mand— shh aw."

"Sakit ya Le? Mau aku bantu?"

Lea menggeleng. "Gak usah, kamu keluar aja sana!"

Candra mengangguk pelan lalu memilih untuk menurut dengan istrinya. Candra menutup pelan pintu kamarnya, dan kebetulan Sekar baru lewat situ. "Lah udah bangun si Lea?"

"Udah dia baru mandi, gue dimarahin." Candra langsung pergi menyusul Arkan dan Rey. Sekar sedikit terkejut dengan kalimat Candra di akhir. "Lah dimarahin Lea? Kenapa dah?" monolognya.

"Dah selesai lo di kam—"

"Gue dimarahin Lea," ucap Candra memotong ucapan Rey.

"Lah nape?"

Candra menggelengkan kepalanya. "Harusnya lo pada dateng itu gue bangunin Lea, ya gue kan gak tega an orangnya makannya gue gak bangunin, trus gue dimarahin."

"Elah mau tidur sampek sore aja gue sama Rey gapapa kok, gue tau capek nya Lea, soalnya ya gue tau dari capeknya Sekar waktu itu."

Candra hanya diam lalu melirik adik bungsunya yang hanya diam. "Dek, ngapain diem aja?"

"Hm gapapa, teh Windy..." panggil Nadya.

"Eh iya, kenapa?"

Nadya mengambil iPad Candra lalu mengutak-atik benda itu. "Nanti adek ulang tahun aku di dandanin kayak Vanellope ya? Kayak gini," ucap Nadya menunjukkan foto karakter Vanellope ke Windy.

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang