7. Maneh teu hayang? 🐻

43 10 0
                                    

☀️☀️☀️

Tok tok tok

"Haloo teteh Lea... Ayok makan malem yuk teteh..." panggil Naira sambil mengetok pintu kamar Lea.

Nadya menengok ke arah kakaknya lalu ikut menggedor-gedor pintu kamarnya Lea. "Teteh geulis.. ayok makan tetehh. Nadya udah laper hehe."

Fiya yang melihat juga ikut memanggil Lea untuk makan malam. "Teteh... jangan nangis terus, ayok makan. Bunda udah masak enak banget, spesial katanya buat teteh geulis namanya teteh Lea."

Karena belum ada jawaban, mereka bertiga meneriaki Lea dan menggedor-gedor pintu kamarnya Lea. Candra yang mendengar itu dari bawah langsung lari ke atas trus menghampiri adeknya yang heboh sendiri.

"Heh Aa' nyuruhnya satu doang ngapain jadi bertiga hah?" tanya Candra sudah ada di depan Nadya, Naira dan Fiya.

"Aa' ngomongnya adek doang, yaudah lah kita bertiga kan adek Aa' makannya bertiga. Dih gimana sih Aa' tuh nyuruh-nyuruh trus disalahin ck," gerutu Fiya menatap tajam Candra.

"Ya Allah Ya Rabbi... Aa' tuh maksudnya satu aja gitu. Ih gue gigit mampus."

"Kanibal!" teriak Naira.

Candra membulat matanya lalu berkacak pinggang di depan ketiga adeknya itu. "Heh siapa yang ngajarin?!"

"Kak Rey, kenapa?" jawab Naira enteng.

"Syalan bener Rey."

"BUNDAA, AA' NGOMONG KASAR BUN," teriak Fiya mengadu. Candra sudah memberi kode untuk diam lalu ngomel lagi. Nadya masih menggedor-gedor pintu kamar Lea sambil memanggil Lea.

"Teteh..."

"Udah ya Allah, berisik tau gak? Kalian bertiga sehari diem kalem gitu bisa?"

....

"Kenapa diem? Dah nyerah? Takut? Makannya kan Aa' nyuruh tuh satu aja kenapa tiga-tiganya berangkat hah? Kasian Lea keganggu, ck! Kenapa sih diem aja? Di dengerin, gak diem aja ini Aa' seriu—"

"Iya A', Nadya, Naira sama Fiya paham. Aa' gak usah marah-marah lagi ya?"

Candra membalikkan badannya, Lea sudah berdiri di belakangnya ternyata. Candra hanya diam menatap Lea tersenyum. "HAHAHA," teriak Fiya menertawakan Candra. Fiya langsung mengajak Nadya dan Naira pergi ke bawah.

Lea tersenyum lalu menyusul adek-adek nya Candra, merasa tidak di ikuti Lea membalikkan badannya. "Aa' ngapain diem aja? Gak makan?" tanya Lea.

"D-duluan Le."

"Oke."

Sialan Candra malu habis ngomel-ngomel ternyata ada Lea tadi. Candra langsung jingkrak-jingkrak sendiri, malu. Trus dia menyusul pergi ke bawah untuk makan malam bersama. Semua tenang dengan makanan nya. Bunda Tiyas yang dari tadi menatap wajah Lea yang terlihat lelah merasa kasian. Candra masih aja ngomel-ngomel ke adeknya perkara garpu jatuh doang.

Terlihat kantung mata Lea yang sangat terlihat, dan pipi Lea yang masih biru keunguan hasil tamparan sang mamah tadi. "Om, mana?" tanya Lea.

My Only Ecan || Haidar Ecandra [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang