ES BATU

3 1 0
                                    

Dalam kecepatan rata rata varel mengendarai moge nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam kecepatan rata rata varel mengendarai moge nya. Tapi darimana datangnya rasa aneh yang begitu melegar dari rahang tekuk nya. Tepat! Entah modus entah apa? Seorang gadis yang duduk di belakang nya itu memeluk pinggang nya secara erat, bahkan jacket yang di kenakan varel pun ikut diremas.

Varel tak mengerti apakah itu karena dia takut di jalanan atau hal sebaliknya.

Allena sedari ia tersipu ketika melihat mata varel menengok nya, ia sadar karena ia memperhatikan varel lewat kaca spion.

"Es batu gak masalah kan Allen peluk kayak gini. Cuma karena Allen takut jatuh jok di belakang moge es batu ini tinggi, maka nya Allen agak takut, jadi harus erat pengangan sih." Gumam nya, entah mengapa Allena merasa tak enak dengan tingkah bawel nya itu.

Varel mengangguk dengan respon allena yang mengembangkan senyuman nya ketika melihat anggukan varel barusan.

Dalam beberapa menit tempat yang ingin mereka kunjungi sudah sampai. Cukup lumayan besar di gedungi sebuah apartemen di sebelah market yang mejalar ke sudut tepi jalan.

Varel melepas kan helm nya turun dari moge, ia mendapat respon dari allena yang masih duduk di jok dan terlihat kesusahan melepaskan helm di kepala nya.

"Iih! Kok erat banget sih, Allena jadi susah ngelepa..."

Degh

Allena mendadak mematung ketika tangan varel mendarat ke wajah nya, niat varel ingin membantu allena untuk melepaskan helm di kepala nya itu, tapi varel malah membuat anak orang membahayakan jantung.

Selesai sudah melepas helm di kepala. Varel mendehem ingin membuyar kan allena yang mematung menatap nya.

"Eh! Iya, hehe!!." Cengir nya ingin turun dari jok moge varel. Keseimbangan allena mendadak hilang ketika rok se paha nya menyangkut di STAN moge sebelah. Allena meraba tangan nya mencari2 bantuan, namun dengan terlebih dahulu varel memeluk pinggang nya, dan mendekap allena yang mendongak menatap nya, Hal itu membuat allena mengorbankan jantung nya lagi.

Lagi lagi allena tersenyum cengir membuat varel siaga melepaskan pelukan di pinggang allena.

Tanpa berkata apa apa, allena siaga mengandeng lengan varel yang terlihat sekali di wajah nya berjalan dengan ogah ogahan.

Mereka memasuki pintu market, waw! Spesies bahan nya lumayan menarik.

"Ayuk kesana." Tunjuk allena menggerakkan langkah nya menuju ke seberang rak paling ujung tengah. Varel mendengus segai ketika allena melepas kan gandengan di tangan nya lalu meraih dari jajaran rak untuk mencari sesuatu yang diinginkan nya.

"Empat aja deh! Eh, Oya, baru ingat, disini gak ada jualan makanan. Eem.. es batu." Panggil allena, panggilan itu tak perlu di sebutkan lagi ketika allena berpaling pada varel yang ternyata memang sudah memandangi dirinya di hadapan nya, hanya saja allena membelakangi nya tadi saat ingin mencari sesuatu di rak keramx.

Kenzanol✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang