GAREN KEMBALI SEKOLAH

1 3 0
                                    

"Hai cantik." Sapaan tersebut dapat meninggikan senyuman manis dari fili. Garen mengusap pelan rambut sang pacar nya itu.

"Kamu udah lebih baikan?"

Garen mengangguk. Lalu ia menggandeng tangan fili dan menaiki tangga ingin menuju kelas.

"Nantik pulang bareng ok.."

"Iya sayang." Gumam fili membuat senyuman garen meleleh tiba tiba.

"Serasa milik berdua."

Mereka menoleh mendapati lugas yang terlihat desis melihat mereka, ia menaiki tangga atas lalu menghampiri duo yang sedang bucin itu.

Garen melogok nya jahil. Fili hanya menahan tawa nya melihat ekspresi lugas.

"Ya udah lah, aku masuk kelas dulu ya ren."

"Hm, ati ati sayang nya akoh." Seru Garen melirik pada lugas dengan tatapan percaya diri. Lugas mengelidik ngeri dibuat nya.

"Yok masuk." Gumam Garen, langsung diikuti lugas masuk. Mereka mendapati lavik yang tengah membaca buku di meja nya.

"Rajin nyeee si avik.'' sambar garen duduk ke meja nya.

"Eh ren, udah lebih baikan lo?" Saut lavik diangguki garen.

"Ken ma varel belom Dateng?" Tanya garen digelengi lavik.

"Varel belom Dateng, kalau Ken gak sekolah."

"Kenapa Ken gak sekolah?" Gumam garen menatap lavik dengan mengernyitkan kening nya.

"Dia di skors, karena kemarin dia berantem sama si gobeng." Sambar lugas yang sudah duduk di meja lavik.

"Beneran, kok bisa."ucap garen, lugas mengangkat kedua bahu nya lalu menoleh pada lavik yang membaca buku nya kembali.

"Kalian berdua gak belajar?" Ucapan lavik membuat kedua temannya bingung.

"Belom masuk jugak." Sambar lugas.

"Hari ini UL. Krisolasi di setiap kelas."

"Oiya!! Gue lupa. Untung Lo ngingetin vik." Saut lugas lalu turun dari meja lavik dan berlari keluar kelas. Kedua nya tak sempat bertanya di saat seluruh tubuh lugas sudah menghilang.

kenzanol

Banyak tatapan desis dari kalangan seorang gadis yang tengah bersimpayu mengikuti langkah varel di samping.

"Varel jangan gini donk, aku kan pengen..."

Mini terdiam sesaat, ketika ia melihat varel yang menoleh pada nya lalu menatap nya tajam.

Dengan berat mini menelan Saliva nya merasa kalau dengan pandangan mengintimidasi itu.

"Eem.. rel, ja-jangan gitu liat aku. Em, akukan cuma pengen ngasih pelajaran aja sama cewek yang kemarin itu, yang kecentilan sama kamu."dengan penuh kata2 melawan segala ketakutan.

Varel menghela nafas nya kasar, ia melirik sekitaran mendapati banyak sorotan tajam, jengkel, iri, dan hal lain nya pada mereka. Ia tau, bahwa yang dikatakan mini barusan adalah allena.

Ia tak ingin berbasa basi dan kembali melangkah berjalan kedepan begitu juga mini berjalan dengan cepat cepat karena langkah varel terlalu cepat.

Ia berjalan mengikuti varel dari samping.

"Bisa minta tolong." Ucap varel secara tiba2, lalu menghentikan langkah nya dengan tiba tiba. Mini tersenyum ia segera mengangguk girang.

Kenzanol✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang