KENZY MEMBERONTAK

3 3 0
                                    

07:12. Zhee melangkah memasuki kelas, pandangan mata nya langsung melihat allena dan keesa yang terlihat mencibir mulut sesama bercerita.

"Pagi." Sapa zhee tersenyum seraya meletakkan ransel nya di meja. Keesa dan allena membalas sapaan nya.

Tanpa di sengaja, zhee melihat betis allena yang di perban kecil.

"Allen, betis Lo kenapa?" Tanya zhee seraya menatap luka di kaki nya itu lama.

"Kemarin gue sama es batu di keroyok Ama komplotan motor. Ya gak jelas pas es batu bawa moge nya cepet banget. Dan gak sengaja kaki gue kebentur STAN moge nya. Tapi ini udah gak pa-pa lagi kok, cuma perih aja yang masih terasa." Jelas allena memanjangi panjang lebar. Zhee yang mendengar itu mendekat ke meja nya.

"Geng komplotan?" Tukas nya, allena mengangguk sebagai jawaban.

"Mereka keroyok varel?" Tukas nya lagi terlihat memastikan,apakah komplotan motor itu juga komplotan yang pernah mengepung dia di saat ia bertemu kenzy.

"Iya, mereka keroyok es batu, goda godain gue lagi. Yang jelas sih mereka emang nyari masalah sama es batu. Tapi untung aja es batu jago gelut. Pas tawuran itu dia bisa ngalahin semua geng itu, keren abis. Gue yang takut juga gak jadi liat dia keren gitu.emm jadi makin idaman gue." Antusias allena membuat keesa mengidik geli melihat kesenyuman manja di bibir allena.

"varel nya gak kenapa2?"

"Iya, dia kan kuat." Gumam allena kembali mendilik senyum membayang kan betapa tampan nya wajah seorang varel dipikir nya.

"Gak usah senyum njing! Gelik gue nengok nya." Dumal keesa yang sedari tadi sengit menatap allena.

"Dih! Apa urusan lu." Balas allena jahil keceriaan muncul di terapi wajah cantik nya.

"ZHEE!!"

Ketiga sahabat itu menoleh ke asal suara. Tak yang di panggil menjawab malah keesa yang berdiri berjalan menghampiri lugas yang tadi spontan berteriak memanggil zhee di depan pintu kelas.

"Apaan teriak teriak." Dumal nya menghadang lugas yang terlihat mengatur nafas nya kelelahan.

"Gue gak manggil kencol. Tapi zhee."gumam nya, zhee yang merasa heran akan di wajah lugas yang terlihat cemas. Apa ada masalah?

"Ngapain Lo manggil sahabat gue?" Keesa menggerutu geram. Ia selalu merasa kesal, tak kenal perbaikan ketika bertemu dengan si tom nya itu. Ya, syapa lagi kalau bukan si lugas.

"Ih! Lo bisa diem gak col. Orang manggil nya zhee. Ngapain sih Lo yang sewot." Gumam lugas menyeringai dengan si Jerry nya.

Zhee segera menahan tangan keesa yang hendak melangkah lotot ke lugas.

"Udah, biar lugas ngomong dulu." Mendengar ucapan lembut zhee dapat membuat hati keesa teredam panas.

"Kenapa lugas?" Ucap zhee menoleh pada lugas. Yang masih berdiri di ambang pintu kelas.

"Ken berontak zhee, dia tiba tiba berontak marah dan tawuran sama Malvin di depan sekolah." Ucap lugas tergesa gesa akan ada penyebabnya itu dari zhee. Zhee mengernyitkan kening nya bingung.

"Hah! Beneran. Tapi kenapa?" Bingung nya merasa tak faham kenapa lugas mengadu pada nya jika kenzy memberontak.

"Jangan bahas dulu. Sekarang Lo pergi keluar temuin kenzy cepetan." Gumam lugas menarik lengan zhee yang langsung di tahan oleh keesa.

"Eeheh, apaan Lo bawa bawa sahabat gue." Dumal nya, yang langsung kembali di tepis lugas.

"Ini penting, jangan bawel dulu kencol." Gumam lugas langsung menarik zhee keluar kelas.

Kenzanol✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang