DETAK KENZY

2 2 0
                                    

"Kita gak kerumah Lo dulu Ken?" Gumam zhee ketika kenzy menghentikan moge nya di depan komplek penjualan berdagang kaki lima. Kenzy menggeleng pelan sembari membuka helm dari kepalanya lalu menerima helm yang diberikan zhee pada nya.

"Beneran gak usah kerumah Lo dulu?" Gumam zhee memastikan.

"Kita kerumah Lo aja dulu yuk. Ganti pakaian sekolah. Terus minta ijin sama Oma. Nantik takut nya Oma khawatir karena Lo gak pulang2.terus kalau udah, kita langsung balik kesini lagi yah, dan ja..."

Dengan jengah kenzy meletakkan telunjuk nya tepat di bibir zhee yang terdiam sejenak menatap nya melotot. Kenzy menghembush kan nafas nya pelan untuk menetral kan diri.

"Udah jangan dipikirin, sebelum nya itu gue emang  udah sering telat pulang jadi udah kebiasaan. Lagian percuma aja kita pulang kerumah gue, Oma gak lagi dirumah, Oma dicaffe." Jelas kenzy, ia mendadak terpana ketika melihat zhee yang tersenyum kikuk menggemas kan. Kenzy ingin sekali mencium pipi Unyil zhee itu sekarang. Tapi ia harus tahan karena hal itu bukan lah sosok diri nya. Dengan memikirkan masalah nya yang sudah melibat zhee pun membuat diri nya kacau berpikiran.

Niat kenzy sebenarnya ingin membawa zhee ke caffe Oma nya tapi ia urungkan kalau ia membawa zhee kesana pasti kenzy akan di suruh pulang oleh Oma nya karena masih melihat cucunya memakai seragam sekolah.

"Eem Lo gak pa-pa kan gue bawa tempat ginian. Tapi sebenarnya gue pengen bawa Lo ke caffe Oma. Tapi takut nya ntar Oma malah nyuruh gue balik. Dan terpaksa ninggalin Lo disana. Syapa yang nganterin Lo jadi nya." Ujar kenzy merasa tak enak pada zhee yang hanya tersenyum menanggapi nya.

Kenzy memerhatikan sekitar nya ketika melihat beberapa cowok yang disitu menatap kearah zhee. Kenzy tak suka zhee di tatap seperti itu, apalagi cowok. Dengan mencoba penuh keyakinan kenzy mengandeng tangan zhee dan membawa nya untuk duduk segera. Ia tau bahwa zhee melotot melihat nya tapi ia mencoba untuk menghiraukan nya.

Kenzy duduk bersila diatas tikar pandan dekat trotoar diikuti zhee yang berhadapan duduk dengan nya.Kenzy menetralkan senyuman nya agar tak terlihat canggung dengan ekspresi nya.

"Mau makan apa?" Tanya kenzy.

"Mie pakai bakso aja."

"Oky! Mang!!" Teriak kenzy mendapati seorang penjualan pedagang kaki lima menghampiri nya.

"Mau pesen apa kang?"

"Mie pakek bakso dua teh hangat dua."

"Oky siap kang." Ucap penjual itu berlalu. Kenzy berpaling pada zhee. Ia melihat zhee yang terlihat mengusap2 kedua tangan nya. Zhee terlihat kedinginan kenzy tau itu. Ia mencoba ingin mengambil kedua tangan zhee dan mengusap nya, lalu menutupi dirinya dengan jacket Hoddie. Namun sayang nya kenzy tak membawa jacket hoddie, ia saja masih memakai seragam sekolah.

Dari ujung mata kenzy mendapati beberapa cowok di sekitar situ terus menerus menatap zhee. Kenzy tau tatapan mereka itu yang terkagum dengan kecantikan zhee. Ia siaga berdiri tanpa merasakan cemas pada jantung nya yang selalu berjalan keras itu. Dan mendudukkan diri nya kesamping zhee yang menoleh pada nya dengan kebingungan.

"Lo kedinginan ya. Sini tangan Lo." Ujar kenzy mengambil kedua tangan zhee dan mengusap2 nya pelan.

Kenzy tersedak saat jantung nya mulai mengeras tahan tahan, ingat Ken Lo lakuin ini karena gak pengen zhee diliatin sama para cowok sialan itu, Gumam kenzy membatin.

"Em Ken, gue gak dingin lagi kok." Ucap zhee pada Kenzy yang bisa mendengar itu namun ia hiraukan,mata nya malah fokus menatap tajam pada cowok yang terus menatap zhee. Dan akhirnya dapat membuat para cowok itu mengalihkan pandangannya keliatan takut dengan tatapan kenzy.

Kenzanol✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang