Blurb

129 20 16
                                    

Penduduk Dunia Morphosa diserang penyakit Difixio. Xavier bekerja keras meneliti bakteri mematikan ini demi anaknya, Melodi, yang sakit di ambang kematian. Secercah harapan timbul setelah catatan Indi, mendiang istrinya, menunjukkan obat dari penyakit sejenis Difixio adalah biji Ki Tambleg, tanaman kuno di Bumi yang kini sudah hancur.

Xavier menyadari biji tersebut takkan mungkin ditemukan di dunianya. Teknologi mutasi dan kultur jaringan menghasilkan tanaman tanpa biji. Akhirnya, Xavier mengambil risiko membuka portal bertenaga nuklir demi untuk mendapatkan biji tersebut ke dunia asing yang pararel dengan Bumi, Orellana.

Perburuan biji membawa Xavier pada Lily seorang gadis yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan hewan dan tumbuhan. Lily membuka tabir masa lalu kehancuran Bumi dan apa yang tersisa di Dunia Orellana dan Morphosa. Pesona kecerdasan Lily memberikan sudut pandang baru mengenai wabah di Dunia Morphosa. Harapan Xavier menguat. Di sisi lain, Lily yang haus petualangan terpikat oleh karisma jiwa ksatria Xavier.

Hansa, ayah Lily yang juga penguasa dunia Orellana tersebut, adalah pemegang terakhir benih dari Bumi. Dia tak menyukai kedatangan Xavier. Baginya, Xavier adalah ancaman keseimbangan Orellana.

Orellana bukanlah dunia yang aman sepenuhnya. Nix, hewan merayap penghisap darah menyerang rakyat Orellana saat malam tiba. Xavier yakin bahwa ini adalah kesempatan untuk menunjukkan niat baiknya. Mampukah dia memperoleh biji tanaman kuno yang dimaksud? Akan terbukti kah kecurigaan Hansa bahwa kedatangan Xavier membawa kehancuran Orellana? Bagaimana dengan cinta Lily?

IncrementumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang