Part 15: Jebakan

5 1 0
                                    

Langit kehijauan menaungi dunia Orellana di musim panas. Hari di musim yang cerah ini ditandai dengan bintang kuning yang bersinar tanpa terhalang awan. Angin yang bertiup sepoi-sepoi membawa kesejukan ke seluruh Orellana.

Xavier, Ziyi dan Kenzo berjalan beriringangan menuju alun-alun Zona Hanjuang Merah. Tanah lapang yang dibatasi oleh Hanjuang Merah hari itu riuhnya seperti ada perayaan. Mereka masuk dari sisi Selatan. Sepanjang jalan yang mereka lalui terdapat saluran air yang mengalir jernih hingga tampak ikan berwarna warni berenang hilir mudik di arusnya yang lambat. Mereka terpukau oleh keseharian yang hidup di Orellana.

"Ikan-ikan itu sangat berjasa, mereka membersihkan saluran air," Tera yang mendampingi mereka menerangkan tanpa diminta. Setelah perbincangan di aula tadi malam, komunikasi antara penduduk Orellana dan pendatang Morphosa mencair. Mereka mulai membuka diri dengan kedatangan saudara jauhnya.

Kenzo menganggukan kepalanya tanda memahami yang dikatakan oleh Tera.

"Tanaman apa yang kita injak ini?" Xavier penasaran setelah melihat Tera berjalan di atasnya dengan menggunakan alas kaki bertali. Berbeda dengan mereka berjalan dengan menggunakan sepatu tertutup, Tera membiarkan tanaman-tanaman itu menyentuh kulitnya.

"Ini rumput Bumi," jawab Tera. Ada rasa bangga pada nada bicaranya. "Apakah di Morphosa tidak ada rumput Bumi?"

Xavier menggeleng.

Ziyi merasa tidak ada yang aneh dengan semua ini. Morphosa mungkin tidak sehijau Orellana, tetapi semua yang dilihatnya di sini tidak sepraktis dunia asalnya. Mereka mengembangkan teknologi penunjang kehidupan, makanan yang dituntut untuk cepat tersedia tanpa kenal musim. Teknologi rekayasa genetika dan kultur jaringan yang dikembangkan menghasilkan buah tanpa biji. Semua baik-baik saja sampai akhirnya Difixio menyerang. Kami mengembangkan teknologi mutasi lawan, antibiotika sintetis dan bahan obat baru, tapi semuanya kalah cepat dengan kerusakan Difixio. Sampai Xavier mempelajari catatan Amreta yang diturunkan oleh Morphosa. Ki Tambleg, tumbuhan itu pernah mengobati wabah serupa di Bumi. Tumbuhan yang menyelamatkan manusia dari kepunahan.

"Oh, sayang sekali. Kami menanamnya hanya di Zona Hanjuang Merah ini. Zona ini diseting sebagai tempat yang mirip Bumi. Tanaman bumi ditanam di sepanjang rute Gua Ki Poek, Zona Hanjuang Merah dan berakhir di Bukit Barat. Kami memerlukan lingkungan yang mirip Bumi untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Rumput Orellana dan tumbuhan lain tetap ada di tempat asalnya masing-masing." Tera menjelaskan panjang lebar.

"Mengapa tidak kalian menanamnya bersama dengan tumbuhan Orellana?" tanya Ziyi.

"Kami menanam di sekitar rumah kami di luar Zona Hanjuang Merah, tapi sebatas itu. Leluhur kami menerapkan itu untuk menjaga keseimbangan alam asli Orellana." Tera menjelaskan sambil berbelok mendekati pintu masuk alun-alun.

"Tunggu, tempat apakah itu?" Xavier menghentikan langkahnya. Tampak olehnya dua pohon besar di Utara Alun-alun. Sisi kanan dan kirinya di tanami pohon dengan daun lurus dan tinggi.

"Itu kebun raya,"jawab Tera. "Di sana nanti Nona Ziyi dan Lily akan memproses Ki Tambleg sesuai pembicaraan kita tadi malam."

Ziyi nampak kurang bersemangat. Pertanyaan Lily yang bertubi-tubi tadi malam mengganggunya.

"Gadis berambut merah itu?" tanya Xavier.

"Ya, dia memang tampak menyolok hahaha..." Tera tertawa mengingat Lily, "Tapi, kita ke alun-alun dulu bertemu dengan Ayah Hansa," lanjutnya lagi.

Mereka berbelok memasuki gerbang alun-alun. Alun-alun telah dipenuhi penduduk Orellana. Mereka tampak membuat senjata golok dan tombak. Beberapa menganyam keranjang yang dibuat dari daun kering yang panjang, mirip yang mereka lihat di pohon pembatas Kebun Raya. Tampak Ayah Hansa dan para tetua sedang berdiskusi dengan wajah serius. Lily yang membawa balon merah transparan ikut berbincang di antara mereka. Melihat kedatangan Tera dan pendatang Morphosa, para tetua itu tampak membungkukkan sedikit badan mereka lalu undur diri dan pergi melalui arah yang berbeda.

IncrementumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang