Part 11 Musuh Bersama

7 2 0
                                    

Xavier berusaha mencerna ketegangan yang ada. Tak salah Tuan Arga memilih Kenzo yang memiliki postur tubuh tinggi besar dan pemberani. Prajurit andalah Morphosa itu melindungi Ziyi yang berdiri di belakang tubuhnya. Ziyi tampak tenang. Xavier telah memilih anggota tim yang tepat, tak ada rasa takut yang tersirat di wajahnya.

Xavier justru membaca rasa khawatir dan pasrah yang besar pada wajah gadis berambut merah oranye. Dia yakin gadis itu yang menjawab gelombang suaranya dari Morphosa. Xavier kembali mengalihkan fokusnya pada lelaki tua di hadapannya. Mereka memanggilnya dengan sebutan Ayah. Lelaki ini pemimpin keluarga, Xavier menyimpulkan. Xavier pun memusatkan fokus pada lelaki tua yang diyakininya sebagai pengambil keputusan dalam kondisi ini.

Xavier menatap dengan teliti dari ujung kaki hingga ujung rambut pakaian pelindung yang dipakai oleh Ayah Hansa. Semua orang di gua itu memakainya, kecuali gadis berambut merah. Instingnya menyimpulkan ada suatu yang berbahaya di gua ini, selain kedatangan mereka. Apakah ada hubungannya dengan Nix? Apa itu Nix? Xavier bergumul dengan pertanyaan di kepalanya. Jika Nix adalah ancaman Ayah Hansa, maka Xavier harus membantu Ayah hansa mengatasi masalahnya. Hutang budi adalah investasi kepercayaan untuk bisa mendapatkan benih Amreta.

"Nixue, adilaga agniya!" Perintah Xavier pada Kenzo yang berdiri tak jauh darinya saat perhatian Ayah Hansa dan Tera teralihkan pada perdebatan soal keberadaan Lily di gua itu.

Kenzo dengan sigap menerima perintah Xavier dalam bahasa rahasia. Matanya focus untuk menyerang Nix, makhluk apapun itu. Kenzo optimis melawan semua orang di gua itu. Sedari tadi dia sudah mengamati senjata Ayah Hansa dan semua penduduk Orellana. Semua sangatkah sederhana dibandingkan semua senjata rahasia yang dia bawa. Kenzo mengamati Ayah Hansa yang mengarahkan senjata pada Xavier. Benda itu pastilah sesuatu yang melesat cepat, tapi tak secepat pistol sinar laser yang dia sembunyikan dibalik hakama-nya. Cambuk yang tergantung di pinggang kanan Tera jelas bukanlah saingan pedang samurainya yang terbuat dari bijih Oxnite, logam terbaik Morphosa untuk pedang. Tapi Nix? Siapakah musuhnya itu. Dari desain baju pelindung yang mereka pakai, pastilah Nix sesuatu yang menyerang seluruh bagian tubuh mereka, berupa peluru atau paparan yang menyerang secara sporadis. Xavier benar, pikirnya. Nix adalah musuh yang utama. Tak salah Tuan Arga memilihnya untuk memimpin program Benih Amreta ini. Dia pemimpin yang cerdas, Kenzo menyimpulkan dalam benaknya.

Ziyi merasa gusar melihat Lily meninggalkan gua. Harapannya untuk mendapatkan benih menjadi berjarak tanpa seorang perantara. "Orellana!" teriak Ziyi mencegah Lily pergi. Ziyi mengingat suara di lab tempo hari menyebutkan nama anak Morphosa itu.
Xavier dan Kenzo spontan menghalangi gerak Ziyi yang berusaha mendekat ke arah Lily. Begitu pula Ayah Hansa dengan cepat mengganti target busur empat panahnya ke arah Ziyi.

Ayah Hansa dihadapkan pada dua musuh. Orang asing dari Morphosa dan Nix. Mereka yang gila teknologi dan satu lainnya adalah makhluk haus darah. Keduanya sama-sama membawa kehancuran untuk Orellana, pikirnya. Tapi kebijakan usianya membuatnya berpikir untuk menentukan prioritas. Orang-orang Morphosa tak tahu di manabenih itu disimpan. Hanya Hansa dan Lily yang bisa membuka gerbang benih Amreta. Tera yang mengetahui kata kunci pun belum tentu bisa membukanya. "Incrementum" adalah sambat yang terletak pada panjang gelombang tertentu. Hanya garis asli keturunan Orellana yang mempelajarinya. Itulah yang membuatnya memutuskan Lily menjadi pengelola kebun Raya, bukan memimpinnya. Pengelola kebun raya memerlukan bakat yang mengalir yang tak dimiliki semua orang.

Hansa memprioritaskan keselamatan semua orang di dalam gua, terutama putrinya, Lily. Nix adalah musuhnya. Nix tak diketahui kapan akan menyerang. Dengan kegelapan Ki Poek dan waktu yang terjebak dalam permasalahan dengan pendatang Morphosa ini tentunya menambah kemungkinan Nix akan segera muncul. Pendatang Morphosa harus segera kembali ke tempatnya atau mereka semua akan mati kehabisan darah di tempat gelap ini.

IncrementumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang