Incrementum

Part 4 Akar Masalah

Cahaya adalah dualisme gelombang dan materi. Sebagai gelombang, energi cahaya bisa diubah, dirambatkan, dipantulkan, diserap dan dibelokkan. Hal yang terpenting, energi cahaya bisa memberi kehidupan. Prosesnya kasat mata tapi manfaatnya sangat berimbas pada rantai makanan. Sebagai materi, foton yang merupakan bagian dari cahaya adalah suatu anugerah yang diberikan kepada benda gelap. Tanpa cahaya, benda tak kan bisa tampak bagaimana bentuk dan rupa aslinya.

Kedua kekuatan cahaya itu bisa diamati oleh mata manusia melalui tumbuhan. Energi cahaya memampukan klorofil di daun memproses fotosintesa yang membuat tumbuhan hidup, tumbuh dan berkembang biak. Kekuatan cahaya menampakkan bentuk tumbuhan yang beraneka rupa. Tidak hanya itu, cahaya menjadi stimulus tumbuhan dalam bergerak dan membentuk system mempertahankan diri, suatu kemampuan yang harus dimiliki untuk tetap eksis dalam kehidupan.

Sebagai penghuni piramida makanan tingkat dasar, tumbuhan menjadi pijakan kehidupan makhluk di tingkat atasnya. Hal itu memunculkan tuntutan bahwa jumlah tumbuhan harus lebih banyak dari makhluk lainya. Mereka tidak hanya harus hidup, tumbuh dan berkembang, tapi juga harus mempertahankan diri. Mereka harus bertahan bukan hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri. Karena tanpa tumbuhan, kepunahan adalah ancaman yang nyata bagi semua makhluk penghuni piramida makanan.

Makhluk di piramida makanan tingkat kedua dan puncak yang merupakan konsumen dari tumbuhan diberikan anugerah suara sebagai suatu cara mempertahankan diri. Dengan Bahasa bangsanya, mereka berkomunikasi membangun komunitas untuk menjalani kehidupan. Tuhan Maha Adil, hal tersebut berlaku pula dengan tumbuhan.

Tumbuhan sebagai bangsa yang mendominasi Dunia Orellana mirip sifatnya dengan kerajaannya di Bumi. Sebagai kerajaan yang besar, mereka mengembangkan bahasa rahasia yang senyap tanpa suara. Mereka tampak pasif di permukaan, tapi akar dengan bantuan gravitasi, mereka mencengkram setiap jengkal permukaan Orellana dengan erat jauh ke dalam tanah. Akar adalah indera pendengar bagi tumbuhan yang menangkap informasi bawah tanah. Hasilnya, tumbuhan memiliki telinga yang begitu besar mengenai kehidupan yang dipijak semua makhluk.

Energi cahaya yang diubah menjadi energi gerak akan membawa air sebagai senyawa kimia dari dalam tanah. Air sebagai bahasa membawa zat hara dan senyawa kimia lainnya sebagai simbol informasi yang larut di dalamnya. Semua informasi itu dibawa keseluruh jaringan tumbuhan tanpa dimengerti makhluk lain yang berkomunikasi hanya dengan suara. mereka hanya mengandalkan insting untuk memahami tumbuhan di permukaan, tanpa mengerti informasi rahasia kerajaan terbesar di Orellana. Maka akan sangat istimewa sekali, mereka yang memiliki kemampuan memahami bahasa tumbuhan, kerajaan terbesar yang menjaga kehidupan.

***

Matahari keemasan tampak bergerak condong ke arah barat. Cahayanya menimpa dedaunan hingga warna emas terbias mengesankan sore yang indah. Sisa cahaya yang berhasil menerobos celahnya jatuh menimpa jalan tanah di bawahnya. Lily menapaki jalan itu dengan tergesa-gesa menuju pulang.

"Omicu, senja hampir tiba. Ayah Hansa pasti marah. Ingat yang tadi aku katakan! 'aku mencarimu dan kamu mencari air'. Paham?" Lily berkata pada Omicu. Moncong besarnya bergerak naik turun menjawab 'ya',

"Hai, Ly! Mainnya jauh kali?" suara berat menyapanya dari sebelah kiri.

"Duh, Paman Mahoni. Pura-pura ga liat Lily ya?" pinta Lily konyol ke arah suara. Bukannya menghentikan Langkah, Lily malah menambah kecepatannya berjalan. Dibenamkannya Omuci ke posisi saku lebih dalam. Omuci menggeliat protes. Sssst.. Lily memintanya tenang.

"Ah, kau main tak bilang Ayah Hansa, kah?" tanya suara itu semakin penasaran.

Lily menghentikan langkahnya, lalu menghadap ke sebelah kiri. Tampak olehnya sebuah pohon Mahoni besar. Rindang daunnya merapat lalu menaungi Lily dari sinar matahari keemasan. Lily merasakan bahasa kasih sayang pohon Mahoni besar itu. "Lily cuma main agak jauh, Paman. Ini udah mau pulang kok," Lily memelas.