_____________Seola memakaikan helm miliknya kepada bona lalu menaiki motornya begitupun juga bona. Akhirnya mereka pergi meninggalkan perkarangan sekolah.
Keheningan menemani suasana perjalanan mereka, hingga seola pun mulai berbicara
"BONA"teriaknya
"......"
Gadis itu tidak menjawab, seola pun memanggilnya sekali lagi tapi tidak ada jawaban. Saat dilampu merah, seola menoleh kebelakang lalu menyentuh lengan bona.
"Hey bona"
"Eh? Y-ya, kenapa kak? Udah sampe?"tanyanya membuat seola terkekeh
"Ini masih dijalan bona"
"...Kamu mikirin apa? Mikirin eunseo?""Hah? Enggak!" Bona pun cepat cepat menjawab pertanyaan seola, ia tidak ingin seola salah paham.
"Daritadi ngelamun terus. Mikirin apa?"
"Gapapa kak"jawabnya lalu bona melepaskan pegangannya dikedua sisi jaket hitam seola. Sang empunya pun dibuat heran. Lalu tidak ambil pusing, seola menarik kedua lengan bona untuk dilingkarkan dipunggungnya
"Jangan dilepas. Nanti kamu jatuh, aku lagi yang dimarahin eunseo"
"I-iya kak"
Lampu lalu lintas pun berubah warna hijau, seola mulai melajukan motornya lagi. Sedangkan bona? Ia terdiam atas perlakuan seola kepadanya. Gadis itu gugup, sangat. Oh tidak, jangan sampai seola merasakan detak jantungnya yang begitu cepat karena posisi mereka sekarang terlihat seperti sepasang kekasih.
_______________
"Soobin ahh, apa ayahmu sudah berangkat?"tanya eunseo yang baru saja tiba setelah pelajaran usai. Ia langsung datang kesini tanpa pulang dulu kerumah.
Suasana cafe disana tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang yang datang untuk menikmati secangkir kopi yang diracik oleh ayah soobin. Eunseo menghampiri soobin yang sedang sibuk melayani pesanan pelanggan. Sambil menunggu soobin, eunseo duduk dipojok cafe sembari menatap keluar jendela dan menopang dagunya.
"Mau minum apa?"tanya soobin
"Americano late"
"Oke, tunggu ya"
Soobin pun menyiapkan pesanan eunseo setelah itu ia menghampiri gadis berambut hitam tersebut.
"Ini pesanannya boss besar, kali ini gak usah bayar. Gratis-tis-tis"ucap soobin lalu tertawa, eunseo hanya tersenyum
"Jangan mulai bin" ia menyeruput minumannya lalu kembali terdiam melihat keluar jendela
"Uluuhh uluhh, sepertinya ada yang sedang patah hati eoh? Abis diputusin pacar kah?" Soobin menggodai eunseo namun itu tidak membuatnya tertawa
"Aku sedang tidak mood bercanda"
"Owkayy"
Jika eunseo sudah seperti ini, soobin tidak berani untuk mengganggu eunseo karena menurutnya gadis itu ketika marah, tatapannya sangat menakutkan.
Ting
Bunyi lonceng cafe nenandakan ada pelanggan baru yang datang. Ya, benar. Soobin melihatnya lalu ia izin pada eunseo untuk bekerja kembali.
Kini eunseo sendirian dimeja pojok cafe, ia benar benar menikmati minumannya dan juga menikmati hembusan serta terpaan angin yang membuat helai rambutnya bergerak.
Ia memejamkan kedua matanya, lalu menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya. Ia berharap bayangan bona dipikirannya juga hilang bersamaan dengan angin. Namun nampaknya, keinginannya tidak sesuai. Ia seperti tidak asing mendengar suara perempuan yang sedang tertawa. Tidak, tidak mungkin dia. Itu hanya halusinasi! -pikirnya.
Eunseo mencari sumber suara itu dan dugaannya benar. Ia melihat sosok yang selama ini memenuhi pikirannya. Posisi mejanya tidak jauh darinya, jadi eunseo bisa mendengar suara itu dengan jelas. Ia tidak sendirian, eunseo melihat gadis cantik itu bersama seseorang. Seseorang yang ia benci.
"Ini pesanannya nyonya"
"Terimakasih ya" soobin hanya tersenyum membalasnya, kemudian menghampiri meja eunseo. Bona tidak sengaja pandangannya mengekori soobin dan akhirnya pandangannya tertuju pada gadis disebelah soobin. Bona terkejut.
"Ahh sunggu melelahkan"ucap soobin
"....." Soobin yang melihat gelagat eunseo yang begitu aneh membuatnya bingung.
"Kenapa seo?"
Eunseo mengalihkan pandangannya ke arah lain yang terpenting bukan ke bona. Karena bona berhasil memergoki eunseo yang diam diam menatapnya.
"Eh orang nanya loh... Kau pikir aku setan? Sampai gak dijawab"ucapnya, eunseo menatap soobin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Dan itu sangat lama hingga soobin dibuat bingung dan gugup ditatap seperti itu.
"Ke-kenapa?"
Eunseo memberanikan diri, mencodongkan tubuhnya mendekati soobin lalu memiringkan kepalanya sedikit
Chu~
__________
Hii hii... Sorry baru up lagi nih😁 maaf ya banyak kerjaan bulan ini tapi aku sempetin kok. Makasih udah baca cerita gaje ini. ♥️♥️✨
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY BONA [Seolbo x Eunbo]
أدب الهواةKim Bona. Salah satu Siswi dari SMA Kirin Seoul, Korea Selatan. Ia merupakan primadona sekolah dan juga siswi yang cerdas. Namun siapa sangka jika Bona memiliki sahabat sejak kecil yang bertolak belakang dengannya. Son Eunseo, sahabatnya itu sangat...