"Kakak ga nyangka ya, Renjun bisa kayak gini. Ngikutin siapa? Mau apa bolos, bolos itu gak ada gunanya Renjun!" ujar Doyoung dengan nada yang lumayan tinggi.
Krek~
Pintu terbuka dan terlihat Hendery yang baru pulang.
"Ada apa kak?" tanya Hendery yang melihat Renjun menundukkan kepalanya.
"Renjun bolos sekolah sama temen-temennya, padahal kakak kan udah beri kalian waktu untuk bermain" jawab Doyoung dengan nada yang tegas.
"Tapi itu ga cukup kak" cicit Renjun yang membuat Doyoung mulai kesal dan lebih kesal.
"Kakak udah cape-cape kerja dari pagi sampai malam, terus kamu maunya main, makan, tidur?" ujar Doyoung.
"Ingat kakak ga nyuruh kalian buat kerja, kakak nyuruh kalian untuk sekolah sungguh-sungguh biar nanti ga kayak kakak" lanjut Doyoung.
"Jadi kakak cape kerja? Aku ga nyuruh kakak nyekolahin aku kok. Kalo kakak ga mau nyekolahin aku ya udah" Renjun terus-terusan menjawab, yang membuat Doyoung menahan emosinya.
"Engga gitu renjun!" ujar Doyoung yang melihat Renjun sudah beranjak untuk pergi ke kamarnya.
Sungguh hari ini adalah hari yang paling melelahkan bagi Doyoung, bahkan dia harus bekerja lagi karena waktu yang tadi dipakai untuk ke sekolah.
***
Sekarang pukul 2 pagi dan Doyoung baru pulang dari kerjanya.
Memang dari mulai pergi akan bekerja hingga sekarang badannya terasa tidak enak, tidak seperti biasanya.
Doyoung pun tidur di kamarnya.
Sudah pukul 5.15 dirumah ini belum ada yang bangun, bahkan tidak tahu keadaan Doyoung yang sedang sakit.
Tak lama kemudian Hendery membuka matanya dan segera ke dapur untuk mencari sarapan yang dibuat atau dibeli Doyoung, tetapi kali ini Hendery tidak menemukan apa pun di meja makan.
Hendery terlalu sibuk hingga tidak melihat keadaan Doyoung atau pun membangunkan Renjun yang masih tidur.
Doyoung yang mendengar suara pintu, tentu tahu bahwa Hendery sudah pergi untuk sekolah.
Dengan terpaksa dan hati-hati Doyoung berjalan menuju kamar Renjun.
Doyoung menggoyangkan tubuh mungil Renjun.
"Iya ini mau mandi" ucap Renjun yang baru saja bangun dari mimpinya.
"Lah, kakak kenapa? Pucet banget tuh mukanya" ujar Renjun yang baru sadar bahwa sang kakak sakit.
"Engga cuman pusing dikit" bohong Doyoung.
"Bohong kayaknya kakak demam deh" pikir Renjun, sambil menempelkan tangannya didahi Doyoung.
"Kak jangan kerja dulu nanti kecapean. Mau kedokter ga? Nanti aku yang anterin" ujar Renjun.
Memang benar wajah Doyoung benar-benar pucat sampai Renjun pun takut terjadi sesuatu pada kakaknya.
"Kak apa aku ga sekolah aja buat jagain kakak" saran Renjun.
"Kamu haru sekolah! Jangan bolos ingat" ujar Doyoung dengan tegas meskipun sedikit lemas.
Sebelum pergi ke sekolah Renjun membeli bubur ayam dahulu untuk kakaknya yang sedang sakit. Renjun juga menyuruh sang kakak untuk tidak bekerja hari ini demi kesehatannya.
Sampai disekolah.
Baru saja masuk ke kelas teman sampingnya menepuk pelan bahu Renjun.
"Gua baru tahu, kakak lu pelayan toko baju. Gua tahu kemarin kakaknya datang ke sekolah" ujarnya sambil tertawa bersama dengan teman-temannya.
Sungguh kesal mendengar perkataanya, hingga akhirnya kesabaran Renjun menipis. Untung saja ada Jaemin yang menenangkan.
Hari ini Jemin dan Renjun tidak bolos tetapi 2 temannya yaitu Haechan dan Jeno belum kapok untuk bolos.
Cast
jaemin
jeno
haechan
Maaf jika ada typo
Makasih yang udah baca♡
Jangan lupa voment
Bye sampai jumpa dichap selanjutnya
![](https://img.wattpad.com/cover/306457787-288-k882679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MENINGGALKAN KEDUANYA
FanficRenjun seorang anak laki-laki yang hidup dengan kedua kakaknya Doyoung dan Hendery. Mereka hidup tanpa bimbingan dan kasih sayang orangtua.