mengingat

126 19 0
                                        

Sekitar pukul 4 pagi Doyoung bangun dan sadar ia sudah tidur semalaman bersama Renjun.

Doyoung dengan daya ingat yang kuat, dia ingat bahwa dirinya akan mengecek handphone adik-adiknya.

Baru saja menghidupkan handphone milik Hendery, Doyoung sudah terkejut dengan lock screennya yang menampilkan Foto kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia dua tahun yang lalu.

Sial, air matanya telah jatuh meskipun telah ditahan.

Renjun membukakan matanya dengan perlahan. Sebenarnya dia ingin buang air kecil. Mungkin Renjun sudah tidak kuat menahannya, sampai-sampai tidak melihat Doyoung yang sedang menangis.

Dan Doyoung yang melihat Renjun bangun sempat terkejut hingga akhirnya menyeka air matanya dengan kasar.

'Sudah lama sekali kita ga jenguk mama papa' batin Doyoung.

Krek~

Terdengar suara pintu terbuka, Renjun telah keluar dari kamar mandi dengan wajahnya yang masih terlihat mengantuk.

"Dek jangan tidur lagi, sebentar lagi subuh. Mending mandi dulu" ucap Doyoung yang tidak mendapat balasan dari sang adik.

Seketika Renjun melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 04.15.

"Masih lama nanti aja bangunin" ujar Renjun, memang benar ini masih lama, Doyoungnya aja yang buru-buru.

Doyoung kalah dia sudah tidak ingin membuka handphone adik-adiknya.

Singkat cerita, sekarang mereka sudah pergi dengan kesibukan-kesibukan mereka. Renjun dan Hendery yang sekolah juga Doyoung yang pergi bekerja.

***

Sepulang sekolah Renjun menyempatkan diri untuk pergi menemui makam kedua orang tuanya. Renjun tidak menyangka, karena melihat Doyoung yang sedang menangis sembari menabur bunga dimakam orang tuanya.

'Tumben banget kak Doy kesini, padahal jarang kesini' batin Renjun.

Daripada memikirkan itu Renjun bergegas menemui sang kakak.

"Tumben kak" ucapn Renjun.

Doyoung hanya melihat saja Renjun dan tidak berniat untuk menjawab perkataan sang adik.

Ditengah perjalanan menuju ke rumah Renjun dan Doyoung tidak sengaja melihat Haechan yang sedang duduk termenung dikursi taman.

Tanpa berlama-lama Renjun menyapanya. "Chan, lagi apa disini?".

"Nunggu bunda lagi belanja, masa iya gua nunggu pacar belanja" jawab Haechan sambil menjunjuk toko sayur.

"Oh, gimana sekarang? Lu ikut mama lu?" tanya Renjun yang dibalas anggukan oleh Haechan.

"Sehubung gua mau ikut bunda, jadi gua mau pindah. Jadi ga disini lagi" ujar Haechan.

"Kok ga bilang dari dulu? Haechan mah" kesal Renjun.

Belum sempat mengobrol banyak dengan Renjun, Haechan sudah dipanggil oleh bundanya dan akan segera pergi.

"Nanti gua telepon deh" teriak Haechan sambil melambaikan tangannya.

________

Hai, maaf baru mucul lagi
Sampai jumpa dichap selanjutnya
Mohon maaf jika ada keanehan dari cerita ini juga typo, jangan lupa voment ya!
Bye




MENINGGALKAN KEDUANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang