ketahuan

173 22 0
                                        

Jam menunjukan pukul 21.00, Hendery baru saja pulang dari kampusnya.

Krek~

Hendery pun membuka pintu, dan bergegas ke kamar Doyoung.

"Kak makasih ya, udah nganterin laptop" ucap Hendery sambil membuka pintunya.

"Sttt" Doyoung menempelkan jari telunjuknya dibibirnya.

Melihat Renjun yang sedang tidur pulas dikamar Doyoung, Hendery mengangguk mengerti dan dia pun pergi ke kamarnya.

Jujur saja Renjun kala tadi belum sepenuhnya tidur, dia hanya menutup mata berusaha untuk tidur.

"Kak Doy bohong" ujar Renjun dengan keadaan yang masih menutup matanya.

"Ya m-maaf" ucap Doyoung.

"Kakak besok kerja, kamu besok sekolah ya. Jangan bolos!" Pesan Doyoung sambil memberikan uang jajan untuk besok.

Dengan begitu Renjun pamit untuk pergi ke dalam kamarnya, dan tidur dengan nyenyak.

***

Ini masih sangat pagi, tetapi Doyoung sudah tidak ada dirumahnya. Dua adiknya memaklumi sebab Doyoung sudah lama tidak bekerja.

Hendery sebagai kakak ke 2, dia memasak yang ada di rumah.

Hari ini Renjun berangkat sekolah dengan berjalan kaki karena ini masih sangat pagi, sekalian olahraga.

Ditengah perjalanannya tanpa sengaja Renjun bertemu Haechan yang sedang berjalan. Berjalan ke sekolah.

Wajahnya sedikit berbeda sekarang Haechan sering melihatkan wajah murungnya, tanpa Renjun tahu alasannya.

Renjun berlari menghampiri Haechan.

"Chan!!" teriak Renjun.

Seketika Haechan menoleh, tetapi setelah itu dia kembali berjalan lagi.

"Lu kenapa dah? Perasaan dari kemarin lu murung mulu" tanya Renjun dengan penuh penasaran.

"Tapi jangan bilang siapa-siapa ya?" ucap Haechan yang memulai pembicaraannya.

Renjun pun mengangguk sebagai jawabannya.

"Ortu gua mau pisah gitu, gua ga ngerti. Mereka terus-terusin aja nanya mau ikut siapa, mereka maksa gua buat jawab hari ini ren" ujar Haechan.

"Gua harus gimana, gua ga deket banget sama ortu. Mereka fokus sama kerja, jadi gua ga tau mau pilih siapa" -Hechan.

"Disisi lain ada yang sebut bunda sebagai orang yang penting, tetapi selain itukan ayah juga penting" Hechan mengacak rambut prustasi.

"Chan buat masalah ini, gua ga ngerti. Lu kan tau gua ga punya ortu" ucap Renjun yang lumayan sedih jika mengingat tentang permasalahan orangtua.

Benar-benar Haechan baru sadar bahwa Renjun sudah tidak punya orangtua.

"Eh m-maaf gua ga maksud begituu" kini Haechan meminta maaf.

***

Dengan kekuatan yang sudah terkumpul Doyoung memberanikan dirinya untuk kembali bekerja.

Meskipun badanya belum sepenuhnya sehat, tetapi ini lebih baik dari sebelumnya. Kini Doyoung pun mulai tahu bahwa adiknya Renjun tidak seburuk yang dipikirkannya.

Ketidak sengajaan yang dilihat oleh Doyoung salah satu adiknya seperti tengah berjalan-jalan bersama seorang perempuan.

Meskipun Doyoung tidak suka jika kedua adiknya telah memiliki pacar, tetapi dirinya tetap saja tidak enak jika membentak dan menjadi sumber masalah yang lebih besar.

______

Sudahlah ngantuk, oke bye.
Jangan lupa voment
Makasih juga yang sudah baca
Sering-sering mampir ya...

MENINGGALKAN KEDUANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang