Sekitar pukul 19.30 Renjun pergi ke luar rumah untuk pulpen karena kehabisan stok pulpen dirumahnya.
Singkat cerita dirinya sudah beres membeli pulpen dan berniat untuk membeli martabak manis untuk cemilan, yang akan dimakan bersama kakak-kakaknya sembari menonton televisi.
Baru saja sekitar 8 langkah Renjun melangkahlan kakinya.
Bughhh
Seseorang tidak sengaja menabrak Renjun yang sedang berjalan hingga menjatuhkan beberapa barang milik Renjun.
"Maaf kak ga sengaja" ucap Renjun sambil mengambil barang-barangnya yang berjatuhan.
Meskipun orang lain yang menabraknya Renjun tetap memimta maaf.
"KALO JALAN TUH LIHAT-LIHAT JANGAN SEMBARANGAN, LIHAT CAKE ULTAHNYA JADI RUSAK!!" bentakkan dari orang tersebut membuat orang-orang beratensi pada Renjun dan orang yang menabrak Renjun.
"Pantesan aja matanya sliwer adiknya Doyoung ternyata. Cepat ganti rugi lu!" ujarnya dengan melemparkan kue-nya tepat dihadapan Renjun.
"Saya ga ada uang kak, kalo kakak mau ambil aja martabak aku" ucap Renjun sambil menunduk dan meremas kantung plastik karena ketakutan.
"Harganya beda jauh bodoh!, dasar adiknya Doy, miskin, hidup lagi" Taeyong menghina dengan beberapa kata yang sangat menyakiti hati Renjun.
Iya, Taeyong orang yang nambrak juga orang yang dulu bertemu dengan Renjun pada saat mengantar Haechan untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan ke Yogyakarta.
Pada saat ini juga, Taeyong langsung pergi meninggalkan Renjun dan kue-nya yang sudah hancur diatas tanah.
Tanpa berlama-lama Renjun membersihkan kue yang hancur dan bergegas pergi pulang untuk ke rumah. Tidak lupa Renjun juga membawa dan membayar pesanannya yaitu martabak manisa rasa coklat keju kesukaan kakaknya Doyoung.
'Lihat aja Doy, adik lu abis ditangan gua' batin Taeyong.
Taeyong benar-benar kesal karena kue-nya, akan diberi pada adiknya hancur padahal adiknya sedang ulang tahun.
"Sial sekali, aku harus menabung untuk mengganti kue mahal tadi" gerutu Renjun pada dirinya.
***
Krek~
Pada saat membuka pintu Renjun langsung masuk dan menyimpan kantung plastik dimeja yang berisi martabak.
"Apa tuh dek?" tanya Hendery.
"Buka aja kak aku mau nyimpen ini" jawab Renjun sambil memperlihatkan kantung plastik bening yang terlihat isinya berupa beberapa pulpen.
"Wow martabak, kesukaan kak Doy rasanya" Hendery sangat heboh ketika melihat isinya.
Jika sudah berkumpul seperti ini rasanya rumah ini hidup kembali, tanpa memikirkan satu pun masalah.
Renjun keluar dari kamarnya dan membawa surat dari sekolah.
"Kak ini katanya ada rapat, tapi baca aja ini suratnya" ucap Renjun sambil memberikan satu lembar kertas tersebut pada Doyoung yang sedang duduk melihat televisi.
______
Hai...
Makasih yang sudah mampir+baca
Jangan lupa voment!
Byee~

KAMU SEDANG MEMBACA
MENINGGALKAN KEDUANYA
FanfictionRenjun seorang anak laki-laki yang hidup dengan kedua kakaknya Doyoung dan Hendery. Mereka hidup tanpa bimbingan dan kasih sayang orangtua.