"Kak doy!" Teriak hendery.
Hendery berlari menuju Doyoung yang terkapar tidak berdaya.
"Ren-jun hen" ucap Doyoung terpotong-potong, dia menunjukkan jari telunjuknya ke arah belakang hingga Hendery bergegas refleks ke arah yang ditunjuk sang kakak.
"Woy! Taeyong sialan!" Teriak Hendery saat melihat sang adik yang diikat menggunakan tali dan dipukul-pukul oleh komplotannya.
Benar, jangan lupakan Oliv menyaksikan ini. Oliv diam memilih bungkam tanpa sepatah kata pun.
"Berhenti" Taeyong memerintahkan kedua komplotannya berhenti untuk memukuli Renjun.
"Mau apa? Mau jadi pahlawan?" Tanya Taeyong.
Hendery melemparkan apa yang ada di dekatnya, ya dia emosi berat.
"Gila lu, mau bunuh sodara-sodara gua?!" Bentak Hendery.
"Iya" ucapnya enteng.
"Lawan gua dulu, sialan banget sih beraninya keroyokan" tantang Hendery.
"Maju" lagi-lagi Taeyong hanya memerintahkan 2 orang itu.
Taeyong bergegas membuka tali yang terikat ditubuh Renjun, hingga Renjun pun berdiri membantu Hendery yang sedang kewalahan melawan 2 orang itu.
"Keren, bisa melihat salah satu orang mati sudah lebih dari cukup" ucap Taeyong.
Benar-benar sudah kewalahan, Renjun terkapar tak berdaya. Oliv, dia hanya menangis entah menangisi apa, mungkin ketakutan.
Oliv melihat, oliv melihat, ini pasti terjadi beberapa detik lagi.
Sayatan pisau dileher renjun mampu dihalangi oleh tangan mungil Oliv. Tetapi,
"Renjun maaf" kata terakhir sebelum Renjun tertusuk pisau tajam tepat bagian leher.
Renjun tersenyum sebelumnya, tetapi dia tidak mengatakan apapun, dia sudah lemah, tidak tahu dia masih hidup apa tidak. Hendery dikeroyok terus-menerus. Doyoung masih terkapar lemah.
Oliv memanggil polisi, dia butuh bantuan.
Selesai
Udah END ya
Makasih selama ini kalian udah support saya
Bener-bener ga nyangka bakal namatin cerita ini
Bye

KAMU SEDANG MEMBACA
MENINGGALKAN KEDUANYA
FanfictionRenjun seorang anak laki-laki yang hidup dengan kedua kakaknya Doyoung dan Hendery. Mereka hidup tanpa bimbingan dan kasih sayang orangtua.