Udah babak belur, sekarang basah dan berjalan dengan pincang. Mungkin membuat orang-orang berpikir Doyoung adalah zombie.
"Kakak?!."
"Kak kenapa bisa begini?!" tanya Hendery yang baru saja pulang dari kampus dengan seorang perempuan.
"Dikeroyok dek, tapi gapapa. Kakak mau pulang aja" jawab Doyoung sembari tersemyum getir.
"Ayo, dianterin" Hendery lantas berpamitan dengan perempuan tersebut dan pulang membawa kakaknya yang sudah tidak berpenampilan normal lagi.
Rumah terlihat sepi, bahkan Renjun tidak terlihat. Mungkin masih bermain, karena ini waktu Doyoung seharusnya masih bekerja.
Baru saja Doyoung memikirkan Renjun, Renjun datang dengan membawa sate dan martabak telur untuk mereka semua makan bersama.
Renjun membuka sepatunya, dia belum menyadari apa yang terjadi dengan kakaknya.
"Kak?! Kenapa bisa begini?" tanya Renjun dengan wajah yang bingung serta cemas.
"G-gapapa, kalian kalo mau makan, makan aja duluan kakak mau mandi dulu" ucap Doyoung sembari beranjak pergi ke kamarnya.
Tidak mau ambil pusing, Renjun hanya diam tidak berkutip apapun. Sementara Hendery membereskan makanan yang dibawa Renjun.
"Renjun mandi dulu, biar nanti makannya bareng sama kak Doy" titah Hendery yang dibalas anggukan oleh Renjun.
Sebelum mandi Renjun melihat-lihat dulu handphone-nya.
Haechan
Ren gua mau berangkat besok, mau kumpul dulu ga?Anda
Kayaknya gua g ikutan deh, kak doy babak belur g tau knpHaechan: lah knp?
Anda
Gua juga bingung, knp kak doy bisa gituHaechan
Oh iya gpp kalo gitu, cepet sembuh ya buat kak doy...Haechan memang teman baiknya bahkan teman dekatnya, namun kakaknya lebih penting dibandingkan temannya. Renjun memikirkan itu sampai akhirnya Hendery mengetuk pintu kamarnya.
Tok tok!
"Lama banget mandinya? Cepetan kak Doy udah nunggu dari tadi Renjun. Kamu tidur ya?!" Hendery mengetuk-ngetuk pintu kamar Renjun hingga Renjun terpaksa membukanya.
"Belum mandi, ini baru mau mandi" setelah mengucapkan kalimat tersebut Renjun menutup pintu kamarnya dan bergegas untuk mandi secepat-cepatnya.
Di depan meja makan Doyoung hanya melamun ia memikirkan bagaimana kalau dirinya dipecat dari pekerjaannya.
Jika benar Doyoung diberhentikan bekerja bagaimana nasib adik-adiknya, belum untuk makan sehari-hari, bekal adiknya, bayar sekolah, dan didalam rapat kemarin Renjun akan melaksanakan perpisahan.
Betapa pusingnya Doyoung memikirkam itu semua, hingga tidak menyadari kedua adiknya yang sudah berada di depannya.
"Heh kak?" Renjun menyadarkan Doyoung dari lamunanya.
"Apa?" tanya Doyoung.
"Ayo makan" jawab Renjun sembari membawakan nasi untuk Doyoung.
Meskipun Doyoung sedang stress namun dirinya tetap bisa tersenyum didepan adik-adiknya.
"Kak kenapa bisa begini?" tanya Renjun sembari menunjuk luka-luka Doyoung.
"Kakak harus jujur ya! Kan kita saudara kak" kini Hendery ikut serta dalam perbincangannya.
"Tadi kaka lagi kerja ditoko tiba-tiba ada geng-geng-an gitu kayak preman nyari kakak, terus seret kakak keluar dari toko ke tempat sepi. Nah disitu Taeyong muncul, dia tuh merintahin geng itu buat hajar kakak, katanya kakak harus ganti rugi. Tapi kakak ga tau ganti rugi apa" Doyoung menceritakannya secara jujur, dia terlalu takut jika Hendery marah dan berakhir menjauhinya.
"Taeyong siapa?" tanya Hendery.
"Temen kakak dulu pas sekolah" jawab Doyoung.
Renjun hanya diam, dia ingat percis kejadian yang tidak sengaja tertabrak Taeyong saat berjalan.
'Jujur ga ya? Please Renjun takut jujur tapi Renjun juga takut bohong. Tolong Renjun harus gimana?' Renjun terus meracau dalam hatinya, sangat jelas dia sedang tidak enak dengan perasaannya.
______
Ini renjun bakal jujur ga ya?
Btw NCT Dream comeback lagi ya?😍😋
Sampai sini aja ya
Mon maap banget nih kalo banyak typoByee!!!
Bentar jangan lupa vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
MENINGGALKAN KEDUANYA
Fiksi PenggemarRenjun seorang anak laki-laki yang hidup dengan kedua kakaknya Doyoung dan Hendery. Mereka hidup tanpa bimbingan dan kasih sayang orangtua.