Sekitar pukul 5 pagi Doyoung membangunkan kedua adiknya yang masih berada di alam mimpi.
Pertama Doyoung akan membangunkan Hendery dan setelah itu Renjun.
Selagi menunggu mereka mandi, Doyoung menyiapkan sarapan untuk dirinya juga adik-adiknya.
Doyoung sudah kerja dan tidak sekolah, sedangkan Hendery sudah menjadi mahasiswa disalah satu universitas terdekat dan Renjun masih sekolah di SMA kelas 12.
Krek~
Pintu kamar Hendery sudah terbuka, Hendery juga sudah siap untuk sekolah.
"Dery ayo sini sarapan dulu" ucap Doyoung.
"Renjun mana?" tanya Hendery.
"Ga tau, coba liat dulu ke kamarnya" jawab Doyoung.
Hendery pun menuruti apa perkataan sang kakak.
Tok tok tok~
"Renjun, udah siap belum?. Ini udah siang cepetan dong" -Hendery.
Lama-lama Hendery kesal karena Renjun tidak kunjung menjawabnya.
"INI BARU MAU MANDI KAK! SABAR" teriak Renjun dengan nada yang tinggi.
Doyoung sudah terbiasa memdengarkannya, dia hanya pasrah.
***
Bel berbunyi dengan sangat nyaring, bukannya masuk kelas, Renjun malah duduk dengan temannya dibagian belakang sekolah. Iya sekarang Renjun sedang bolos dengan temannya yaitu Haechan, Jaemin dan Jeno.
"Disini udah ga aman, kita harus kemana nih?" ujar Jeno sambil berfikir.
"Keluar lingkungan sekolah aja gimana?" saran Jaemin yang disetujui semuanya.
"Terus kalo udah keluar mau kemana?" tanya Renjun.
"Rumah gua aja" jawab Jeno dengan semangat.
Mereka pun pergi dengan segera, karena takut ada razia jika masih berada disekolah.
Meskipun ini baru ke tujuh kalinya Renjun membolos, tetapi dia tidak takut pada hukuman. Sekarang dialah yang lebih sering membolos dari pada temannya.
Baru saja, mereka memanjat tembok, tiba-tiba razia dilaksanakan sehingga mereka terkena razia. Dan sialnya lagi kali ini mereka tidak dihukum tetapi orang tua atau walinya dipanggil ke sekolah.
Betapa takutnya Renjun membayangkan wajah marah sang kakak, jika kak Hendery marahnya hanya sebentar, berbeda dengan kak Doy yang jika marah akan mengoceh semalaman bahkan dua hari juga pernah.
Terpaksa sekali Renjun menelepon Doyoung, yang sedang berada ditempat kerja.
'Apa dek?'
'Kakak ke sekolah aja ya' 'Bye bye'
'Mau apa kesek-'
Kalimat Doyoung belum ditamatkan gara-gara Renjun sudah memutuskan telepon tersebut.
Doyoung pov
Tok tok~
Doyoung mengetuk pintu tempat atasannya bekerja.
Doyoung meminta izin pada atasannya dengan keberaniannya yang sudah terkumpul.
Untung saja atasannya memberi izin pada Doyoung.
Sampai disekolah Doyoung langsung bergegas ke ruang guru, Doyoung juga melihat Renjun yang sedang duduk dikursi depan ruang guru.
"Saya walinya Renjun pak, jika boleh tahu ada apa ya? Atau ini tentang pembayaran spp pak?" tanya Doyoung dengan sopan.
Gurunya pun menjelaskan bukan soal biaya tetapi tentang Renjun yang sering bolos.
Betapa kecewanya Doyoung yang sudah menyekolahkan adiknya Renjun dengan susah payah dan dibalas begini oleh Renjun.
pov off
Renjun duduk dan diam selama sang kakak berada di dalam ruang guru.
Renjun sekarang benar-benar menyesal atas perbuatannya. Renjun takut pulang ke rumah karena sang kakak pasti saja memarahinya.
Cast
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Doyoung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hendery
Maksih yang sudah baca Jangan lupa voment ceritaku Bye~
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang merayakan. Mohon maaf lahir dan batin🙏