BERBAGI ROKOK 24

1.8K 165 2
                                    

Kini sudah jam setengah 8, dan Jesa Ama Yoel singgah dulu di tempat martabak. Yoel nyaranin biar bawa cemilan biar mereka makan bareng bareng nanti.

"Bang!.... Martabaknya 2 pake telur bebek Yaa, Amaaa terang bulan coklat keju!" Ucap Jesa pada penjual itu.

"Terang bulannya berapa dek?" Tanya si penjual.

"Terang bulannnyaaaaaa..... (Jesa berbalik badan lalu bertanya pada Yoel) berapa?" Tanya Jesa.

"Mmmm 2 aja " jawab Yoel.

"Oke (Jesa berbalik lagi) 2 bang!"

"Oke, tunggu bentar dek" setelah itu Yoel dan Jesa nangkring di atas motor Yoel, gak Yoel gak ikut duduk di atas motor, cuman Jesa aja sedang Yoel lagi jongkok di dekat motor, sambil ngeluarin rokok yang ada di saku celananya.

"Lu ngerokok?" Tanya Jesa, dia emang udah pernah liat Yoel ngerokok, tapi gak sering kok.

"Iya nih,... Tapi gue gak sering,... Sekali-sekali aja kok!"

"Ohhh"

"Lah korek gue mana?" Sahut Yoel sambil berdiri dan meraba-raba saku celananya.

"Gak ada?" Tanya Jesa.

"Heem, mana dah?,... Jatoh kali yaa?" Gumama Yoel.

"Tunggu bentar" ujar Yoel lalu berjalan kearah mas martabak lalu kembali dengan rokok yang udah menyala.

"Bagi dong" sahut Jesa, yang sedari memperhatikan Yoel, kayaknya enak juga nyesap rokok dingin-dingin gini.

"Hmm?,... Rokok gue dah habis, nih cuman satu" kata Yoel dan mengangkat jarinya yang lagi di selipin Ama rokok.

"Yaudah itu aja!"

"Ini?" Tunjuk Yoel pada rokok yang masih setengah itu.

"Heem,... Napa dah lu kek gitu, gak suka yaa Ama bekas mulut gue!" Ketus Jesa. Sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Berarti ciuman tak langsung dong!" Batin Yoel.

"Hah!?, Enggak ini!" Spontan Yoel memberikan rokok itu pada Jesa.

Tapi Jesa malah mengernyit bingung, karena Yoel ngasih rokoknya beda dari yang lain.
Jadi ujung yang di bakar dia pegang,  trus ujung lainnya dia sodorin ke mulut Jesa. Jadi Jesa gak perlu repot-repot buat megang lagi jadi tinggal buka mulut aja.

"Gaya Lo kek mau nyuapin bocah makan tau gak" iya gaya Yoel tuh kek emak lagi mau nguapin anaknya, mana tangan satunya dia taruh di bawah lagi,... Lo pikir itu makanan  trus kalo nasinya jatuh bisa lu tadah!.

Tapi gak papa lah yaa, Jesa lalu membuka mulut lalu melahap rokok itu, di isapnya dalam-dalam lalu dihembuskannya ke samping, kalo ke depan ntar kena muka Yoel.

Jesa isap lagi tuh rokok, Yoel emang sedari tadi merhatiin terus, bahkan dia nelen ludahnya kasar gara-gara ngeliat Jesa yang lagi ngisap rokok pake bibir merahnya.

"Napa Lo liat gue kek gitu?" Tanya Jesa jahil.

"Hmm? Enggak cuman kangen bibir Lo aja!" Ucap Yoel terlampau jujur.

"Hmm,... Mau!?" Tanya Jesa jahil.

Yoel kaget lalu menatap Jesa di kedua maniknya, dia lalu berdiri, Jesa mulai ketar-ketir nihh.

"Anjing becanda bang!! Hehe" ujar Jesa cengengesan.

Sementara Yoel, mulai mendekatkan diri pada Jesa, Jesa yang duduk di atas motor langsung mundur dong, dia panik nihh, kalo Yoel nyium dia sih gak papa, eh?., tapi ini banyak orang, belum lagi orang yang lagi nangkring juga di sebelah mereka.

PNEUMOTHORAKS   [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang