JESA SAKIT PAH, LIRIH 19

2.8K 221 11
                                    

Setelah mengirimkan pesan pada vindra, Jesa langsung masuk kedalam ruangan OSIS.

Saat masuk Jesa sedikit kaget karena Disana bukan hanya ada papanya tapi mamanya juga ada.

Mereka berdua duduk berdampingan dan ada sedikit jarak diantara mereka.

Saat tahu ada orang yang masuk, kedua orang paruh baya itu, langsung menoleh ke pintu yang menampakan, anaknya yaitu Jesa.

"Kok ada mama?" Tanya Jesa pada sang papa.

"Kamu gak suka ada mama disini?!" Tanya mama Jesa sambil menatap anaknya yang kini sudah duduk di kursi yang ada dihadapannya.

Jesa yang mendengar pertanyaan mamanya itu, hanya menghela nafas lalu memutar bola matanya malas.

"Gak gitu mah,...." Ucap Jesa singkat.

"......."

Hening sesaat, lalu papa Jesa membuka suara.

"Tadi papa yang ajak mama kamu kesini, biar bisa bicara sama-sama"

"Hmmm" hanya deheman yang Jesa berikan pada papanya yang kini sudah berusia 38 tahun itu.

"......"

Hening lagi sampai Jesa membuka suara yang diawali dengan kekehan.

"Khehe,.... Kita kayak orang asing yaaa,.... Kayak bukan keluarga gitu"

Ucapan itu sontak membuat ortunya Jesa merasa sedikit bersalah.

"Mama minta maaf, karena gak sempat buat nelfon kamu nak"

"Gak sempat?"

"Anjing!!!, Sesibuk apa sih lo berdua!!" Batin Jesa.

"Mama banyak kerjaan"

"Emang hari Minggu mama sama papa kerja juga??"

"Terakhir kali kalian nelfon Jesa  itu 2 atau 3 bulan yang lalu lohh!!!"

"......"

"Mama sama papa juga,
..... ketemu Ama Jesa cuman karena pengen ngebahas ini kan??"

"Mama sama papa gak pernah tuh nanya kabar Jesa"

"......"

"Ohhh Jesa tahu,..... Kalian berdua kan sibuk ngurusin selingkuhan masing-masing, jadi gak punya waktu Ama anak sendiri, iya kaan" ucapan Jesa membuat kedua orang tuannya naik pitam, rahang papa Jesa mengeras yang berarti dia marah.

"....." Tidak ada yang ingin menjawab setiap perkataan Jesa, sampai papanya angkat bicara.

"Jesa,..... Maafkan mama dan papa tapi..... Mama dan papa akan segera bercerai..."

"Dah tauuuu" batin Jesa.

"Trus Jesa gimana?"

"Kamu mau ikut siapa?" Tanya papa Jesa tegas.

"Kalo Jesa bilang, gak mau ikut siapa-siapa gimana?"

"Yasudah, itu berarti kamu akan tetap tinggal disini"

Jesa menatap kaget pada sang papa.
"Sebenarnya gue anak lu berdua bukan sihh"

"Jesa bahasa muuu!!!" Bentak mama Jesa.

"Mah!!!....., Mama gak belain Jesa???!!!"

"Mama gak maksa Jesa buat ikut mama aja?!!!" Bentak Jesa sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk dirinya.

"Jesa pengen hidup normal!!!!,.... Jesa pengen punya keluarga yang kalo tiap Jesa pulang sekolah udah buatin Jesa makanan" ucap Jesa lirih, matanya muali merah dan bibirnya bergetar.

PNEUMOTHORAKS   [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang