🎼Of You Leave Me | Seventeen
Hari ini Darren ngajak ketemu Jihan, disebuah kafe terdekat setelah sekian lamanya mereka gak saling sapa.
Darren benar benar memberanikan diri untuk mendekati Jihan lagi.
Jihan duduk di bangku yang ada didepan Darren, hanya keheningan yang menemani mereka untuk beberapa saat, sampai terdengar Darren yang membuka suara
"Han" panggil Darren yang tidak mendapat jawaban tapi hanya tatapan yang diberikan Jihan.
"Han, gue minta maaf untuk kesalahan gue dulu"
"Udah gue maafin"
"Gue mau jujur sama lu Han"
"Tentang?"
"Sebenarnya gue masih sayang sama lu, tapi gue gak berani buat bilang. Gue tau pasti lu masih belum bisa nerima apa yang telah gue lakuin. Tapi hari ini gue pengen kita ngejalanin hubungan kayak dulu lagi, gue gak bisa tanpa lu Han. Gue kesepian.." jelas Darren yang terdengar menyesakkan.
Jihan yang mendengar penuturan Darren cuma bisa diam melihat orang yang juga melihat kearahnya.
"Gue mau kita kayak dulu lagi"
"Apa lu mau balikan sama gue?" Lanjutnya.
Setelah mendengar ucapan kesekian kalinya dari Darren Jihan bangkit dari duduknya meninggalkan Darren yang masih setia berada disini menatap kepergian Jihan tanpa suara.
Jihan keluar dari dalam kafe, berlari sejauh mungkin meninggalkan tempat yang membawanya bertemu dengan Darren.
Entah perasaan apa yang ada didalam hati kecilnya, tapi satu hal yang pasti kembali dengan orang yang telah memberikan luka di hati itu cukup berat.
....
Langkah kaki Jihan membawanya kedepan rumah Nana.
Nana adalah tempatnya untuk berbagi sekarang, menanyakan apa yang harus ia lakukan.
Jihan memencet tombol rumah Nana, agar ada yang membukakan gerbang untuknya.
Dan gak beberapa lama, gerbang terbuka menampilkan wajah orang yang ingin ia temui.
Tanpa berkata apapun Jihan main peluk gitu aja ngebuat orang yang dipeluk sontak melepaskan pelukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary [Jun-Sana]
РазноеCerita pertama aku, yang terinsipirasi dari salah satu author yang sangat ku senangi. Dari orang itu aku punya mimpi pengen jadi penulis hebat kaya dia. Tapi yang pasti apapun akhirnya mungkin itu yang terbaik, aku tidak memaksa diriku untuk menjadi...