"Kukira kau hanya bercanda. Ternyata kau benar-benar serius dengan ucapanmu", ujar Yeri tak menyangka. Ya bagaimana pun Jungkook orang asing baginya meskipun mereka berbuat hal yang seharusnya tidak dilakukan antar orang asing. Pria itu menaikan sebelah alisnya pada wanita itu lalu mengendikkan bahunya.
"Apa maksudmu? Pria harus memegang omongannya kan?", ujar Jungkook sambil membuka pintu mobilnya untuk Yeri.
"Klasik sekali", komentar Yeri atas ucapan Jungkook dan memilih mendudukan bokong sintal miliknya pada kursi depan mobil mewah milik Jungkook. Sudah ia duga. Pria ini sepertinya sudah lama tinggal di Paris. Sejak pertemuan tadi malam ia bisa menduga bahwa pria ini bukan seorang tourist sepertinya.
"Kau ada tujuan?", tanya Jungkook padanya. Yeri menggeleng dengan jujur. Pikirannya kosong dan sebenarnya moodnya juga tidak ada. Rasanya mau berbaring di ranjang seharian penuh, jika saja pria ini tidak menepati janjinya dan tidak menemuinya hari ini.
"Kau... Terlihat sedang tidak baik", komentar Jungkook. Yeri menatap pria itu singkat.
'Jika saja ada Sooyoung disini. Aku sudah pasti menceritakan semuanya padanya', Yeri menghela nafas kasar setelah batinnya sibuk berandai-andai. Ia melirik pria yang tengah sibuk menyetir itu beberapa kali. Jiwa extrovert nya sungguh merontah-rontah. Ia butuh tempat curhat.
"Apa kau bisa dipercaya?", tanya Yeri pada Jungkook tiba-tiba. Jungkook mengerutkan keningnya menatap wajah Yeri singkat lalu kembali focus pada kemudinya.
"Menurutmu? Aku tidak pandai meyakinkan orang lain", jawab Jungkook.
"Kau benar. Aku tidak baik-baik saja", ujar Yeri.
"Tujuanmu salah. Kenapa ke Paris jika ingin healing? Tempat ini tidak cocok untuk wanita yang sedang patah hati",
"Bagaimana kau tahu?", tanya Yeri kaget. Jungkook tertawa sebagai respon.
"Lantas apalagi yang menjadi masalah untuk orang-orang seumuran aku dan juga kau? Cinta memang selalu membawa masalahkan?", jelas Jungkook. Yeri kembali menghelakan nafasnya kasar. Wanita ini mengangguk. Rasanya menceritakan hal ini pada orang asing akan memberikan respon yang lebih netral. Toh Jungkook tidak mengenal Jaehyun. Dan tentunya Jungkook dan Chaeyoung baru berkenalan juga semalam.
"Aku mencintai pacar. Ah tidak! Calon suami kakakku"
"Wow!", itu reaksi pertama yang keluar dari mulut pria itu. Yeri menatapnya tidak nyaman dengan reaksi pria itu.
"Apa pria itu se spesial itu? Maksudku ini aneh. Bagaimana bisa kau dan kakakmu memiliki tipe yang sama", ujar Jungkook. Yeri menggeleng tidak mengerti.
"Aku tidak tahu. Dan parahnya lagi. Kakakku tengah mengandung anaknya saat ini",
"Jika sudah begini, tidak ada celah lagi untukmu", ucap Jungkook. Yeri menatapnya kesal.
"Kalau soal celah aku juga sudah tahu bahwa aku memang tidak berkesempatan!", suara Yeri tiba-tiba meninggi. Jungkook menghentikan mobilnya ke tepi jalan tiba-tiba.
"Maaf... Maaf aku kelepasan. Aku tidak bermaksud meneriakimu", ucap Yeri setelah sadar dengan intonasinya. Jungkook menatapnya sungguh-sungguh lalu tersenyum lebar padanya.
"Mau naik wahana ekstrim denganku? Kau akan merasa lega setelah berteriak", Yeri mengedipkan matanya beberapa kali lalu pada akhirnya senyum pria itu menular padanya. Yeri mengangguk menyetujui ide gila dan dadakan pria itu lagi. Mau tahu kenapa ia menganggap ini ide gila? Karna Yeri tidak pernah menaiki satupun wahana ekstrim sebelumnya.
......................................................................
Beberapa orang barat menatap sepasang orang Asia itu dan menahan tawa mereka. Bagaimana tidak? Yeri dan Jungkook terlihat payah sekali. Sayangnya kini tinggal Yeri sendiri yang masih terlihat mual dengan wajah pucatnya. Sebelumnya Jungkook juga sama saja. Keduanya memuntahkan isi perut mereka masing-masing. Yeri tentu lebih parah karna ini kali pertamanya. Jungkook meraih rambut milik Yeri yang terurai menyatukan helaian-helaian rambut milik Yeri menjadi satu dengan tangannya. Sampai pada akhirnya Yeri menyusul pria itu untuk menegakkan tubuhnya. Ia memandang Jungkook kesal. Namun beberapa detik kemudian keduanya tertawa terbahak-bahak.
"Ternyata kau juga payah! Hahaha", Yeri tertawa terbahak-bahak mengingat betapa konyolnya ia dan Jungkook. Pria itu juga sama ia menertawakan dirinya sendiri dan mungkin sedikit menyesal karna menjatuhkan kualitas dirinya pada wanita asing yang ia temui tadi malam.
"Kita baru kenal belum 24 jam, tapi sepertinya kau memang banyak mengundang tawa. Tak sia-sia aku membuang waktuku", ujar Jungkook. Yeri menatap pria itu masih sedikit menahan tawanya.
"Terima kasih. Meskipun kau mengajakku menyiksa diri kita tadi. Tapi aku berakhir tertawa. Tidak terbayang jika aku uring-uringan di ranjang hotelku",
"Sebenarnya kenapa kau bisa berakhir di Paris?", tanya Jungkook. Keduanya berucap sambil berjalan menuju salah satu kedai daging kalkun panggang yang terkenal itu.
"Chaeyoung ke sini untuk pertemuan asosiasi ballet internasional. Sebenarnya ia akan kemari bersama dengan kekasihnya. Tapi karna aku tidak rela jika keduanya berada disini aku merengek bilang aku yang akan menemaninya", ucap Yeri.
"Jadi kau terjebak", simpul Jungkook. Yeri menatap kearahnya dan mengangguk.
"Bagaimana denganmu? Kenapa kau bisa berada disini? Dan bahkan berbuat ulah dengan meniduri istri orang hm?", Jungkook mengacak rambut milik Yeri asal. Membuat tampilan wanita itu berantakan.
"Jangan dibahas soal meniduri istri orang juga!", protes Jungkook.
"Aku sudah menetap disini selama 7 tahun", Yeri ber oh ria. Tak lama kemudian Yeri melihat sekelompok anak remaja yang sedang memotret dirinya bersama dengan beberapa teman remaja itu.
"Oh iya. Apa kau keberatan jika kita foto bersama? Setidaknya untuk kenangan. Sepulang aku dari sini kita belum tentu akan bertemu lagikan?", ujar Yeri. Jungkook tampak berpikir selama beberapa puluh detik. Pria itu mengangguk menyetujui.
Yeri mulai mengarahkan kamera polaroid miliknya ke wajah mereka berdua. Jungkook sedikit menunduk mau tidak mau menyesuaikan tubuhnya dengan tinggi badan wanita itu.
'ckrek', foto pertama keluar. Keduanya terlihat tersenyum lebar menuju kamera itu.
'ckrek', foto kedua. Muka keduanya terlihat konyol.
'ckrek', tepat setelah hasil foto terakhirnya keluar matanya membulat. Pria itu terkekeh jahil padanya sedangkan Yeri menatap Jungkook penuh protes. Tercetak jelas dalam foto ini Yeri dengan senyuman terbaiknya dan Jungkook yang terlihat tengah mencium pipinya. Yeri dapat merasakan wajahnya memanas saat ini. Rasanya pria ini terlalu banyak mengambil jatah kali pertama Yeri dalam 24 jam ini. Ciuman pertama, wahana ekstrim pertama, dan sekarang pipinya bahkan dijamah pertama kali oleh pria selain ayahnya oleh Jungkook.
"Setidaknya di foto matamu tidak melotot seperti tadi", Yeri menampar lengan milik Jungkook sekali. Dan memilih mempercepat langkahnya meninggalkan Jungkook yang masih tersenyum puas akan kejahilannya.
Kini keduanya terlihat tengah sibuk menikmati kalkun panggang milik mereka masing-masing.
"Hey. Besok mau coba tempat lain?", Yeri menatap Jungkook singkat dan tersenyum pada pria itu tulus. Wanita ini bersyukur setidaknya ada orang asing yang baik padanya disaat-saat paling mengenaskannya dalam persoalan hati. Tentu saja paling menyakitkan, ia hanya jatuh sekali saja pada Jung Jaehyun. Dan sialnya sudah jatuh tertimpa tangga karna berakhir bertepuk sebelah tangan.
"Antar aku ke airport besok. Aku akan kembali ke Korea terlebih dahulu", Jungkook menatapnya kaget selama beberapa detik namun berakhir dengan Jungkook menyetujui permintaan Yeri.
"Seharusnya aku akan berada disini sampai minggu depan. Namun sepertinya aku harus mulai belajar mempersiapkan diri akan fakta yang lebih menyayat hati yang bahkan sudah ada di depan mata dalam waktu dekat", lanjut Yeri.
"Kau teman yang menyenangkan Yeri-ssi. Kuharap kau menemukan kebahagianmu secepatnya", ujar Jungkook tulus padanya.
"Aku bersyukur dalam 24 jam ini aku menemukanmu selama di Paris. Terima kasih Jeon. Kau orang asing terbaik yang pernah kutemui", ucap Yeri sambil menatap dan tersenyum tulus pada Jungkook.
"Kalau begitu tunda kepulanganmu", ujar Jungkook begitu saja. Yeri menatap pria itu dengan tatapan heran seperti ingin memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan pendengarannya.
"Kubilang, tunda kepulanganmu!", pinta Jungkook kedua kalinya pada Yeri.
TBC
.............................................................
Vote n komen ya! semoga suka!
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOM (M) JUNGRI
RandomAku dapat menyimpan semuanya sendiri. Aku akan menutup kisah ini rapat-rapat sebelum ada yang tersakiti. Tidak masalah jika aku yang menelan bulat-bulat semua rasa sakit itu. Karna aku sudah terbiasa. Aku mungkin terlihat seperti bunga mawar yang me...